Laporkan Masalah

Kadar C-Organik dan Konduktivitas Hidrolik Tanah pada Tegakan Cemara Udang di Pantai Selatan Bantul, Yogyakarta

LAYSHA SWASTRE, Ir. Suci Handayani, M.P. ; Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayatun Utami, M.P., M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 ILMU TANAH

Cemara udang (Casuarina equisetifolia) merupakan salah satu tanaman di Pesisir Pantai Selatan Bantul yang digunakan untuk merehabilitasi kawaasan pesisir. Tanaman cemara udang (C. equisetifolia) mampu bertahan hidup di lahan kurang subur dan dapat menahan uap air asin dari laut menjadi hal yang unik. Kemampuan bertahan cemara udang (C. equisetifolia) dapat diakibatkan karena tanaman beradaptasi dengan lingkungan pesisir ataupun tanaman mampu memperbaiki sifat tanah pesisir yang kurang subur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penanaman cemara udang terhadap kadar C-organik, konduktivitas hidrolik dan sebaran ukuran agregat tanah di bawah tegakan cemara udang serta mengkaji pengaruh ketebalan seresah tanaman cemara udang terhadap perbedaan kandungan C-organik, konduktivitas hidrolik, dan sebaran ukuran agregat tanah. Penelitian dilakukan pada bulan November 2021-Februari 2022 di sepanjang Pesisir Pantai Selatan Bantul, Yogyakarta. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode stratified random sampling dengan lokasi pengambilan pada lahan cemara udang, sebagai lokasi utama dan lahan bawang merah serta lahan rumput sebagai lokasi pembanding. Parameter yang diuji pada penelitian ini adalah kadar lengas, berat volume, berat jenis, kandungan C-organik, konduktivitas hidrolik, sebaran agregat, pH, daya hantar listrik, dan tekstur tanah. Pada lahan cemara udang juga diambil sampel seresah untuk diuji berat volume dan kandungan C-organik pada seresah. Hasil penelitian menunjukkan penanaman cemara udang memberikan dampak kandungan C-organik tinggi pada tanah. Konduktivitas hidrolik juga memiliki nilai yang tinggi pada tanah. Adanya tanaman cemara udang tidak mempengaruhi sebaran ukuran agregat pada tanah. Ketebalan seresah pada lahan cemara udang tidak mempengaruhi peningkatan kadar C-organik, penurunan konduktivitas hidrolik, dan sebaran ukuran agregat pada tanah secara signifikan.

Beach sheoak (Casuarina equisetifolia) is one of the plant on the Southern Coast of Bantul which used to rehabilitate coastal area. Beach sheoak (C. equisetifolia) has unique character that can survive in less fertile land and withstand sea water vapors. Beach sheoak apostrof s survive capability can be caused by plants adapting to the environment, especially coastal soils, or plants being able to improve the characteristics of coastal soils that are less fertile. This research aims to examine the effect of Beach sheoak on soil organic carbon (SOC), hydraulic conductivity, and aggregate size distribution of soil under beach sheoak and to examine the effect of beach sheoak apostrof s litter thickness on differences of soil organic carbon, soil hydraulic conductivity, and aggregate size distribution. The research was conduct in November 2021-February 2022 along the Southern Coast, of Bantul, Yogyakarta. Stratified random sampling method was used to collect data in the study location with beach sheoak land as the main location and shallot cultivation land and grass land as comparison location. Soil moisture, bulk density, particle density, SOC, hydraulic conductivity, aggregate size distribution, pH, electrical conductivity, and soil texture was measured in this study. The litter density and litter organic carbon also measured in beach sheoak land. The results showed that beach sheoak had improve SOC and soil hydraulic conductivity also high. The presence of beach sheoak did not affect the aggregate size distribution in the soil. The beach sheoak litter apostrof s thickness did not affect the increase in C-organic content, reducing hydraulic conductivity, and aggregate size distribution in the soil significantly.

Kata Kunci : aggregate size distribution, beach sheoak, hydraulic conductivity, organic carbon