Motivasi Petani dalam Budidaya Kakao di Kalurahan Nglanggeran Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul
NADA SYAFIA GUSWANDI, Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D
2022 | Skripsi | S1 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIANKeinginan petani dalam budidaya kakao timbul akibat adanya dorongan dari dalam diri petani berupa motivasi. Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan Indonesia dan merupakan komoditas strategis dalam peningkatan pendapatan petani di sentra produksi Gunungkidul Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1) Mengeksplorasi tahapan dan proses pengembangan komoditas kakao di Kalurahan Nglanggeran. 2) Mengetahui tingkat motivasi petani budidaya kakao di Kalurahan Nglanggeran. 3) Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan berpengaruh terhadap tingkat motivasi petani dalam budidaya kakao di Kalurahan Nglanggeran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis melalui survei dan studi kasus dengan pendekatan utama kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif (mixed methods). Metode yang digunakan adalah uji proporsi dan regresi linear berganda di mana sampel responden sebanyak 32 petani kakao Kalurahan Nglanggeran yang di ambil dengan metode simple random sampling. Tingkat motivasi petani dalam budidaya kakao di Kalurahan Nglanggeran diketahui dengan uji proporsi sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi motivasi petani dalam budidaya kakao di Kalurahan Nglanggeran dianalis dengan uji regresi linear berganda menggunakan software SPSS 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Tahapan dan proses pengembangan kakao dimulai pada tahun 1987 dengan BANPRES dari Presiden Soeharto dan terbaru di tahun 2016 sampai sekarang pembinaan dan pendampingan petani kakao dilakukan oleh BPP dan Dinas Pertanian. 2) Sebagian besar petani memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan budidaya kakao di Kalurahan Nglanggeran. 3) Faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi motivasi petani dalam budidaya kakao di Kalurahan Nglanggeran diantaranya adalah sikap terhadap budidaya kakao, akses terhadap informasi, dan peran penyuluh pertanian.
The desire of farmers in cocoa cultivation arises due to encouragement from within the farmers itself in the form of motivation. Cocoa is one of Indonesia's potential commodities and a strategic commodity that increasing farmers' income in Gunungkidul production center. This study aims to: 1) Explore the stages and process of cocoa commodities development in Nglanggeran Village. 2) Find out farmers' motivation on cocoa cultivation in Nglanggeran Village. 3) Find out the factors that affect farmers' motivation in cocoa cultivation in Nglanggeran Village. This research uses descriptive analytical method through surveys and case study with the main quantitative approach supported by a qualitative approach (mixed method). Farmers sampling was selected by simple random sampling. Data were analyzed by using the proportion test and multiple linear regression using SPSS 25 software. The results of this study show that 1) The stages and process of cocoa development begins in 1987 with Presidential Support Decree from President Soeharto and most recently in 2016 until now the guidance and assistance of cocoa farmers is carried out by Extension Center and Department of Agriculture. 2) Most of the farmers has high motivation on cocoa cultivation in Nglanggeran Village. 3) The factors that significantly affect farmers' motivation on cocoa cultivation in Nglanggeran Village were attitudes towards cocoa cultivation, access to information, and the role of agricultural extension workers.
Kata Kunci : Motivasi, Kakao, Motivasi Petani, Mixed methods, Desa Nglanggeran