Laporkan Masalah

Perkembangan Adopsi Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada Iuphhk-Ha dan Iuphhk-Ht Periode Tahun 2009-2020

N N BINTARIN MILENIA, Andita Aulia Pratama, S.Hut., M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pembalakan liar menjadi pembicaraan global dikarenakan dampak yang mulai dirasakan pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dampak tersebut membuat dunia mulai memikirkan cara untuk mengurangi pembalakan liar yang sangat masif terjadi. Fenomena ini memunculkan pembentukan sertifikasi secara mandatory, dan Indonesia mengeluarkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk menjamin kelestarian serta legalitas kayu melalui Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (S-PHPL) dan Sertifikasi Legalitas Kayu (S-LK). Namun dalam penerapannya muncul berbagai permasalahan khususnya pada S-PHPL yang berimplikasi pada kelestarian hutan. Maka dari itu penelitian ini ingin melihat bagaimana perkembangan S-PHPL di tengah permasalahan yang terjadi. Terlebih kurangnya informasi terkait perkembangan S-PHPL di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran dengan data utama berupa data sekunder yang didapatkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dari permasalahan yang sudah dipaparkan penelitian ini melihat perkembangan sertifikasi dengan melakukan identifikasi terkait perkembangan adopsi S-PHPL pada IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT periode 2009-2020 secara kumulatif setiap tahun, perkembangan adopsi S-PHPL pada IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT periode 2009-2020 berdasarkan persentase predikat penilaian , dan perkembangan adopsi S-PHPL pada IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT periode 2009-2020 berdasarkan tahapan penilaian. Identifikasi data dilakukan menggunakan bantuan fitur filter pada Microsoft Excel. Untuk memvalidasi data temuan, penelitian ini melakukan triangulasi data yang terdiri dari observasi pada sesi diskusi Sebijak Institute, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan perkembangan adopsi S-PHPL pada IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT periode 2009-2020 meningkat setiap tahunnya. Namun pemegang sertifikasi PHPL masih lebih sedikit dibandingkan jumlah pemegang izin IUPHHK. Perkembangan adopsi S-PHPL pada IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT periode 2009-2020 berdasarkan predikat penilaian, didapatkan bahwa sebagian besar pemegang S-PHPL mendapatkan predikat-baik dengan persentase sebesar 66% untuk IUPHHK-HA dan 74% untuk IUPHHK-HT. Sementara itu, Perkembangan adopsi S-PHPL pada IUPHHK-Ha dan IUPHHK-HT periode 2009-2020 berdasarkan tahapan sertifikasi paling tinggi berada pada tahapan penilikan sebesar 63% dan yang terendah pada tahapan dibekukan sebesar 2%.

Illegal logging has become a global conversation because of its impact on environmental, economic, and social aspects. This phenomenon led to the establishment of forest certification, and Indonesia issued a Timber Legality Verification System (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu/SVLK) to ensure the sustainability and legality of timber through the Sustainable Production Forest Management Certification (Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari/S-PHPL) and Timber Legality Certification (S-LK). However, in its application, various problems arise, especially in S-PHPL which have implications for forest sustainability. Therefore, this research wants to see how the development of S-PHPL is in the midst of the problems that occur. Lack of information regarding the development of S-PHPL in Indonesia. This study uses a mixed approach with main data is secondary data obtained from the Ministry of Environment and Forestry (MoEF). From the problems that have been described in this research regarding the development of certification by carrying out developments related to the development of S-PHPL adoption in The Natural Forest Concession (IUPHHK-HA) and Timber Plantation Forest (IUPHHK-HT) periods of 2009-2020 theoretically every year, the development of S-PHPL adoption in the IUPHHK-HA and IUPHHK-HT periods 2009-2020 based on the assessment, and the development of S-PHPL adoption in IUPHHK-HA and IUPHHK-HT period 2009-2020 based on the assessment. Data identification is done using the filter feature in Microsoft Excel. To validate the data findings, this study triangulated data consisting of observations at the Sebijak Institute discussion session, and literature studies. The results showed that the development of S-PHPL adoption in IUPHHK-HA and IUPHHK-HT for the 2009-2020 period increased annually. However, there are still fewer PHPL certification holders compared to the number of Concession permit holders. The development of S-PHPL adoption in IUPHHK-HA and IUPHHK-HT for the period 2009-2020 based on the assessment, it was found that most of the S-PHPL holders received "highest grade" with a percentage of 66% for IUPHHK-HA and 74% for IUPHHK-HT. Meanwhile, the development of S-PHPL adoption in IUPHHK-HA and IUPHHK-HT for the 2009-2020 period based on the certification stage was the highest at the surveillance stage at 63% and the lowest at the suspended stage at 2%.

Kata Kunci : pembalakan liar;sertifikasi;PHPL;perkembangan

  1. S1-2022-424087-Abstract.pdf  
  2. S1-2022-424087-Bibliography.pdf  
  3. S1-2022-424087-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-424087-Title.pdf