Laporkan Masalah

Peran Kecerdasan Emosi dan Keberfungsian Keluarga terhadap Kepuasan Hidup Remaja

ALIFA RIFKA YULISA, Tina Afiatin, Prof. Dr., M.Si., Psikolog

2022 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Masa remaja merupakan masa perkembangan yang krusial. Perubahan kognitif dan sosio-emosional yang cepat memberikan dampak tersendiri pada remaja sehingga memengaruhi kepuasan hidupnya, begitu pula dengan ketidakhadiran keluarga disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kecerdasan emosi dan keberfungsian keluarga terhadap kepuasan hidup remaja akhir. Dengan hipotesis, kecerdasan emosi dan keberfungsian keluarga secara simultan berperan dalam kepuasan hidup remaja akhir. Penelitian ini menggunakan tiga skala yang telah dimodifikasi: skala kepuasan hidup (Zulaikhah, 2017), skala kecerdasan emosi (Astuty, 2018), dan skala keberfungsian keluarga (Herawaty, 2013). Penelitian dilakukan secara daring menggunakan self-reported questionnare dengan melibatkan 181 partisipan remaja akhir berusia 18-22 tahun. Berdasarkan hasil analisis, kecerdasan emosi dan keberfungsian keluarga memiliki peran sebesar 57.3% (p<0.01) terhadap kepuasan hidup remaja akhir. Kecerdasan emosi memiliki sumbangan efektif terhadap kepuasan hidup sebesar 10.6%, sedangkan sumbangan efektif keberfungsian keluarga sebesar 46.7%. Temuan ini memperluas pemahaman pentingnya mengoptimalkan kecerdasan emosi dan keberfungsian keluarga sehingga dapat meningkatkan kepuasan hidup remaja.

Adolescence has been established as a crucial period. Rapid cognitive and socio-emotional changes have an impact on adolescents and affect their life satisfaction, as well as with the absence of family. This study aimed to examine the role of emotional intelligence and family functioning to adolescents life satisfaction. The hypothesis of this study is that emotional intelligence and family functioning simultaneously had a role in late adolescents life satisfaction. There are three modified instruments that were used in this study: life satisfaction scale (Zulaikhah, 2017), emotional intelligence scale (Astuty, 2018), and family functioning scale (Herawaty, 2013). The study was conducted online using a self-reported questionnaire involving 181 late adolescent participants aged 18 to 22. Based on the results, emotional intelligence and family functioning contributed 57.3% (p<0.01) to late adolescents life satisfaction. Emotional intelligence accounted for 10.6% of adolescents life satisfaction, while family functioning accounted for 46.7%. These findings extend understanding of the importance of optimizing emotional intelligence and family functions in increasing adolescents life satisfaction.

Kata Kunci : kepuasan hidup, kecerdasan emosi, keberfungsian keluarga, masa remaja akhir, remaja

  1. S1-2022-383609-abstract.pdf  
  2. S1-2022-383609-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-383609-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-383609-title.pdf