Laporkan Masalah

Respons Petani Terhadap Usaha Tani Porang Studi Kasus Pada Masyarakat Petani di Desa Karangpatihan, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur

SITI NURHIDAYAH, Prof. Dr. Bambang Hudayana, M.A.

2022 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Usaha tani porang dalam kurun waktu lima tahun terakhir menjadi primadona di kalangan petani karena dinilai memiliki prospek yang menjanjikan. Permintaan ekspor umbi porang yang tinggi, sifat tanaman yang adaptif dan mudah untuk dibudidayakan menjadi nilai tambahan yang mendasari petani berbondong-bondong menanam porang untuk usaha tani. Masyarakat petani di Desa Karangpatihan juga mulai tertarik dengan usaha tani porang setelah melihat kesuksesan petani porang dari daerah lain. Namun fakta di lapangan menunjukkan hanya sebagian kecil petani yang mencoba usaha tani porang sedangkan mayoritas masyarakat kurang tertarik bahkan skeptis. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi respons petani di Karangpatihan terhadap usaha tani porang dan bagaimana pengambilan keputusan terkait dengan pengembangan usaha tani. Studi ini dilakukan di Desa Karangpatihan Pulung pada Maret 2022 dan dilanjutkan pada Juni 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan melakukan observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan kepada dua belas petani dengan kriteria pernah menanam porang, sedang menanam porang dan yang akan menanam porang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gagasan untuk menjadikan porang sebagai usaha tani kurang ditanggapi secara positif oleh sebagian besar masyarakat petani di Karangpatihan. respons petani terhadap usaha tani porang dipengaruhi oleh adanya prospek dan hambatan. Beberapa hambatan dalam usaha tani porang menyebabkan masyarakat cenderung berhati-hati. Terbukti hanya sedikit petani yang menjadikan porang sebagai usaha tani yang terdiri dari petani inisiator dan petani pemula. Petani yang kurang tertarik dengan usaha tani porang lebih banyak, yang memilih bertahan dengan tanaman subsisten dengan tingkat risiko yang minim. Pada setiap respons yang ditunjukkan oleh petani akan selalu menggunakan pertimbangan rasional.

Porang farming in the last five years has become excellent among farmers because it is considered to have promising prospects. Porang export demand is high, the nature of plants that are adaptive and easy to cultivate into additional value that underlies farmers flocked to plant porang for farming. The farming community in Karangpatihan Village became interested in porang business after seeing the success of porang business from other areas. However, the facts in the field show that only a small percentage of farmers who try porang farming while the majority of people are less interested and even skeptical. This study tried to identify the response of farmers in Karangpatihan to porang business and how decision-making related to farm development. This study was conducted in Karangpatihan Village, Pulung in March 2022 and continued in June 2022. The research method used is qualitative research by conducting observations and interviews. Interviews were conducted with twelve farmers with the criteria of having planted porang, currently planting porang and those who will plant porang. The results of the study showed that the idea of making porang as a farm was not responded positively by most of the farming community in Karangpatihan. Farmers response to porang farming is influenced by prospects and obstacles. Some obstacles in porang farming cause people tend to be careful. It is proven that only a few farmers make porang as a farm consisting of initiator farmers and beginner farmers. Farmers who are less interested in porang farming have more numbers they choose to stick with subsistence crops with a minimal level of risk. In every response by farmers, they will always use rational considerations.

Kata Kunci : usaha tani porang, respons petani, pengambilan keputusan, rasional

  1. S1-2022-428343-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428343-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428343-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428343-title.pdf