Laporkan Masalah

Hubungan antara Keyakinan Teori Konspirasi terhadap Perilaku Kepatuhan Protokol Kesehatan COVID-19, dimediasi dengan Kepercayaan terhadap Otoritas.

FAUZAN HAFIZH SHIDIQ, Haidar Buldan Thontowi, S.Psi., M.A., Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Sejak 31 Desember 2019, COVID-19 telah menjalani tahun ketiga. Apabila dibandingkan tahun 2020 ketika COVID-19 masih dianggap sebagai situasi krisis, tingkat perilaku kepatuhan masyarakat pada 2022 telah cenderung tinggi. Meski begitu perlu dipertimbangkan keyakinan konspirasi, sebab konsekuensinya terhadap kepentingan umum mengontrol COVID-19.Penelitian ini menggunakan mentalitas konspirasi sebab hendak menggali stabilitas keyakinan individu, dengan tidak terpengaruh periode COVID-19. Penelitian turut menggunakan rasa percaya yakni penerimaan individu terhadap otoritas yang terdiri atas pemerintah, tenaga kesehatan, sains, dan media konvensional. Penelitian ini menguji peran rasa percaya sebagai pemediasi hubungan antara mentalitas konspirasi terhadap perilaku kepatuhan protokol kesehatan COVID-19. Penelitian dilakukan terhadap 122 orang dewasa melalui convenience sampling dengan medium survei daring. Hasil ditemukan bahwa tidak terdapat peran rasa percaya sebagai pemediasi (p > 0,05), disambung dengan diskusi terhadap desain penelitian dan translasi skala pada penelitian ini. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji kembali hubungan ketiga variabel, dan melakukan uji skala terhadap mentalitas konspirasi.

COVID-19 had undergone it third year since December 31, 2019. Therefore, there is a change between 2020, when COVID-19 was still perceived to be a crisis, to 2022, when levels of adherence behavior tended to be high. Nevertheless, this research considered conspiracy beliefs, since it had consequences against common interests toward controlling COVID-19. This research uses a conspiracy mentality to seek stability in individual beliefs, as contrasted with influence from the COVID-19 periods. This research also uses trust as acceptance of individual participants toward; government, health workers, science, and conventional media. This research testing trust as mediator between conspiracy mentality and COVID-19 preventive measures adherence behavior. Research done on 122 adults by convenience sampling and with online survey medium. The result is that there is not founded the role of trust as mediator (p > 0,05). Furthermore, there is discussion on research design and scale translation of this research. It recommended that further research can done by analyzing the relations between the three variables, and testing a scale for measuring conspiracy mentality

Kata Kunci : covid-19, kepatuhan protokol kesehatan, mediasi, mentalitsas konspirasi, rasa percaya.

  1. S1-2022-412949-abstract..pdf  
  2. S1-2022-412949-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-412949-tableofcontent.docx  
  4. S1-2022-412949-tableofcontent.pdf  
  5. S1-2022-412949-Title.pdf