Tipologi Fasad Ruko Tionghoa di Jalan Pajeksan, Yogyakarta

PARADIGMA GABRIEL, Sektiadi, S.S., M.Hum.

2022 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Sejarah perjalanan kota Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dari kehadiran sejumlah kebudayaan yang beragam, salah satunya adalah kehadiran pecinan. Pajeksan merupakan salah satu Pecinan di kota Yogyakarta yang terletak di kawasan Malioboro, Pecinan Pajeksan memiliki sejumlah bangunan dengan karakteristik khas yang menjadi saksi sejarah perjalanan kota Yogyakarta. Namun sayangnya saat ini terjadi banyak perubahan pada fasad bangunan sehingga berisiko mengubah karakter kawasan Pecinan Pajeksan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fasad untuk menyusun arahan rancangan (design guidelines) pembangunan dan pelestarian kawasan Pecinan Pajeksan. Unsur fasad tersebut meliputi atap, lijstplank, pintu, jendela, lubang ventilasi, dan ornamen bangunan. Hasil penelitian ini menemukan adanya tiga tipe fasad, yaitu arsitektur fasad Pecinan, Pecinan-Indis, dan Modern. Arsitektur Pecinan adalah bangunan bergaya arsitektur China yang berakulturasi dengan gaya arsitektur Yogyakarta, kemudian arsitektur Pecinan-Indis adalah akulturasi antara gaya arsitektur Pecinan dengan gaya arsitektur Indis (arsitektur kolonial Belanda), dan terakhir arsitektur Modern adalah arsitektur yang tidak mengikuti ekspresi gaya arsitektur Pecinan maupun Indis, tetapi mengikuti gaya yang populer pada masa kini. Dari ketiga tipe arsitektur tersebut, gaya arsitektur Modern adalah gaya yang paling mendominasi di Pajeksan. Hal tersebut menunjukkan bahwa gaya arsitektur Pecinan telah memudar di kawasan Pecinan Pajeksan. Faktor politik, budaya, tata kota, dan perubahan zaman menjadi alasan mengapa terjadi pemudaran bangunan-bangunan khas Pecinan di kawasan Pajeksan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah arah rancangan pembangunan untuk tujuan pelestarian untuk mencegah bangunan Pecinan di kawasan Pajeksan menjadi punah di masa datang.

The journey of Yogyakarta city history can not be separated from the existence of several diversities in culture, one of them being the existence of Chinatowns. Pajeksan is one of the Chinatowns in Yogyakarta located in the district of Malioboro, Pajeksan Chinatown has several buildings with unique characteristics that became the witnesses of Yogyakarta's historical journey. Today, unfortunately, there are several changes in building façades with a risk of changing the characters of the Pajeksan Chinatown district. Therefore, this research aims to identify the characteristics of the façades to arrange the design guidelines for the development and preservation of the Pajeksan Chinatown district. Façade elements include the roof, lijstplank, door, window, ventilation hole, and building ornamentation. The result of this research found three types of façades, there is Chinatown façade architecture, Indies-Chinatown, and modern architecture. Chinatown architectures are buildings with Chinese architectural styles that are acculturated with Yogyakartans architectural styles, then the Indies-Chinatown architectures are the acculturations between the Chinatown architectural styles and Indies architectural styles (Dutch colonial architecture), and the last is modern architecture that does not follow the Chinatown or Indies architectural styles, but use the architectural styles which are popular today. From those three, contemporary architectural styles dominate the Pajeksan Chinatown district. Those things show that Chinatown architectural styles have faded in the Pajeksan Chinatown district. Political, cultural, urban planning, and changing time factors are the reasons behind the fading of unique Chinatown architectural styles in Pajeksan. Therefore, the development design guidelines for preservation purposes are required to prevent the extinction of Chinatown Buildings in the Pajeksan district in the future.

Kata Kunci : Fasad, Pecinan, Karakteristik, Arsitektur