Laporkan Masalah

Interpretasi Alam di Jalur Track Hutan Mangrove Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

NURUL IZZATUL M, Dr. Ir. Lies Rahayu, W.F., M.P.;Dr. Kaharuddin, S.Hut., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Desa Bedono terkenal dengan wisata religi nya yaitu makam Mbah Mudzakkir. Selain wisata religi, terdapat wisata alam yaitu tracking hutan Mangrove Bedono. Wisata alam ini mengalami pergeseran titik dari sebelumnya, sehingga lokasi penelitian ini baru dan belum ada pengunjung. Berkaca dari pengelolaan wisata hutan mangrove Bedono pada titik sebelumnya, pengembangan wisata alam di kawasan ini belum optimal. Interpretasi alam menjadi solusi untuk pengembangan wisata di desa Bedono dan dapat meminimalkan dampak adanya kegiatan wisata ke depannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi objek interpretatif yang digunakan untuk merencanakan program interpretasi alam di Hutan Mangrove Bedono. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara. Observasi lapangan dilakukan dengan inventarisasi potensi sumberdaya alam dan religi budaya di sepanjang jalur pengamatan serta penilaian visual lanskap menggunakan parameter BLM. Wawancara dilakukan kepada pengelola dan tokoh masyarakat. Data yang diperoleh kemudian di analisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 2 flora, 11 fauna, dan 2 titik lanskap yang dapat digunakan sebagai objek interpretasi. Perancangan jalur interpretasi alam di Hutan Mangrove Bedono menghasilkan dua jalur interpretasi, yaitu jalur Mangrove Bedono dan jalur Mangrove Rejosari. Program interpretasi menghasilkan dua tema, yaitu Mindfulness with Nature dan Konservasi Sumber Daya Mangrove. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan pengelolaan kawasan menjadi maksimal dan dapat menyejahterakan masyarakat sekitar dengan optimalisasi potensi yang ada.

Bedono village is famous for its religious tourism, namely the tomb of Mbah Mudzakkir. Besides that, there is also natural tourism, namely Bedono Mangrove Forest tracking. It has shifted from the previous point, so the location of this research is new and there are no visitors. Reflection on the management before, the development has not been optimal. The interpretation of nature is a solution for tourism activities. This study aims to determine the potensial of interpretive objects used to plan nature interpretation programs in the Bedono Mangrove Forest. The method of data collection by means of literature studies, field observations, and interviews. Field observations were carried out with an inventory of the potential of natural resources and cultural religions along the observation path, and visual assessment of the landscape using BLM parameters. Interviews were conducted with managers and the public figure. The data obtained were then analyzed descriptively. Based on the results of the study found 2 flora, 11 fauna, and 2 landscape points that can be used as objects of interpretation. The design of the natural interpretation path in the Bedono Mangrove Forest resulted in two interpretation paths, namely the Bedono Mangrove path and the Rejosari Mangrove Path. The interpretation program resulted in two themes, namely Mindfulness with Nature and Conservation of Mangrove Resources. Be expected that this research can improve maximumly the management of the area and can improve the welfare of the society by optimizing the existing potensial.

Kata Kunci : Hutan Mangrove Bedono, interpretasi alam, jalur interpretasi, program interpretasi;Bedono Mangrove Forest, nature interpretation, interpretation path, interpretation program

  1. S1-2022-427445-Abstract.pdf  
  2. S1-2022-427445-Bibliography.pdf  
  3. S1-2022-427445-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-427445-Title.pdf