Laporkan Masalah

Pemahaman Umat akan Makna Ragam Hias Naratif pada Delapan Panel Kaca Patri Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta: Analisis dengan Pendekatan Semiotika Charles S. Peirce

JASMINE AZZAHRA P, Dr. Mimi Savitri, M.A.

2022 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Kaca patri tersusun atas potongan-potongan kaca berwarna yang dirakit mengikuti desain yang telah ditentukan guna membentuk ragam hias tertentu. Kaca patri mulai digunakan pada awal tahun 1900 di Indonesia dan seringkali ditemukan di bangunan gereja. Adapun salah satu gereja yang memiliki kaca patri di Yogyakarta adalah Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Sebagai sebuah karya seni, kaca patri memiliki isi yang dapat mengungkapkan makna dan termasuk dalam suatu sistem tanda. Tanda merupakan suatu hal yang menggantikan sesuatu baik yang dapat ditangkap oleh pancaindra manusia maupun sebuah entintas fiktif. Keberadaan kaca patri di gereja berkaitan erat dengan pesan/makna yang ingin disampaikan kepada umat gereja. Pesan/makna dikatakan berhasil apabila yang melihat dapat memahaminya. Pada awal pembuatannya, kaca patri digunakan sebagai media pembelajaran bagi umat yang tidak bisa membaca Alkitab di samping kegunaannya memperindah bangunan gereja. Seiring waktu fungsi tersebut bergeser menjadi suatu unsur yang memperindah saja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dari ragam hias naratif pada delapan panel kaca patri Gereja HSP Maria Tak Bercela Kumetiran menggunakan analisis semiotika Charles S. Peirce. Ragam hias naratif yang terkandung dalam masing-masing panel ditetapkan menjadi tanda untuk kemudian dianalisis berdasarkan hubungannya dengan acuan. Secara keseluruhan, tanda yang telah ditetapkan termasuk dalam simbol yang mengandung makna ketaatan, kesetiaan, dan penderitaan Maria selama hidup di dunia menjadikannya penuh kemuliaan. Beberapa panel juga mengandung simbol-simbol rencana keselamatan Allah, ikon dari beberapa tokoh, serta indeks sebuah kejadian. Akan tetapi, tidak semua pihak terutama para umat, yang berinteraksi dengan objek dalam penelitian ini memahami makna dari delapan panel kaca patri, sehingga pesan atau makna yang tidak berhasil tersampaikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa umat memiliki pemahaman yang tidak terlalu dalam. Intensitas kedatangan umat ke gereja tidak menjadi parameter tingkat pemahaman umat. Melalui keberadaan delapan panel tersebut, para umat diharapkan dapat meneladan Maria dan menjadi lebih dekat dengan Yesus melalui Maria. Pihak gereja perlu memberikan penjelasan secara rutin terutama kepada para umat dikarenakan tidak semua pihak memahami makna/pesan tersebut.

Stained glass is composed of pieces of colored glass that are assembled following a predetermined design to form a specific ornament. In Indonesia, Stained glass began to be used in the early 1900s and can be found in many churches. One of the churches that own stained glass in Yogyakarta is the Church of the Immaculate Heart of the Virgin Mary Kumetiran. As a work of art, stained glass has content that can express meaning and include in a sign system. A sign is a thing that replaces something that can be seen by the human senses and is a fictitious entity. The presence of stained glass in the church is closely related to the message/meaning that wants to be delivered to the church people. The message/meaning is said to be successful if the viewer can understand it. Stained glass is not only used as an aesthetic element but also as a teaching medium for those who cannot read the Bibles. However, over time this function shifted into an element that only beautifies the church. Therefore, this study aims to reveal the meaning of organic ornaments (living things) on 8 stained glass panels of the Immaculate Heart of the Church of the Heart of the Virgin Mary using Charles S. Peirce's semiotic analysis. The narrative ornaments contained in each panel are designated as signs for later analysis based on their relationship with the reference. Overall, the sign that has been set is included in the symbol that contains the meaning of Mary's obedience, loyalty, and suffering during her life on earth to make it full of glory. Some panels also contain symbols of God's plan of salvation, icons of several characters, and an index of events. However, not all people who interacted with the objects in this study understood the meaning of the eight stained glass panels, so the message or meaning was not conveyed. Therefore, it can be concluded that the people have a not-too-deep understanding. The intensity of people coming to church is not a parameter of the level of knowledge of the people. Through the existence of these eight panels, the faithful are expected to imitate Mary and become closer to Jesus through Mary. However, not all parties understand the meaning/message, so the church needs to provide regular explanations, especially to the people.

Kata Kunci : kaca patri, Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran, semiotika

  1. S1-2022-430879-abstract.pdf  
  2. S1-2022-430879-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-430879-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-430879-title.pdf