Isolasi Bakteri Asam Laktat Halofilik dari Pakasam dan Uji Aktivitas Antibakteri Supernatan Bebas Selnya terhadap Bakteri Pembentuk Histamin

ACHMAD HANIF M, Mgs. M. Prima Putra, S. Pi., M. Sc., Ph. D.

2022 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

Bakteri Asam Laktat Halofilik (BALH) adalah bakteri yang dominan pada produk fermentasi bergaram tinggi. BAL telah diketahui secara umum mampu eskresikan metabolit ke lingkunganya dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri kompetitor salah satunya Bakteri Pembentuk Histamin (BPH). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi BALH dan uji aktivitas Supernatan Bebas Sel-nya (SBS) terhadap BPH berupa Citrobacter freundii CK1, Klebsiella pneumoniae CK2, Raoultella ornithionolytica TN1, dan Morganella morganii TK7. BALH diisolasi dari produk Pakasam mengunakan medium selektif MRSA + 7% (w/v) NaCl dan diinkubasi pada suhu 37oC dengan kondisi aerobik statik. Isolat tunggal dengan ciri: gram positif dan katalase lemah digunakan untuk uji selanjutnya. Pengujian halofilik dilakukan dengan menumbuhkan setiap isolat ke media MRS selama 24 jam dengan kadar garam 0% (w/v), 7% (w/v) dan 15% (w/v), pengujian menghasilkan 11 isolat halofilik medium dan 1 halofilik ekstrem. Semua isolat tidak mampu tumbuh atau tumbuh rendah pada media dengan 15% garam. Isolat GMH1 halofilik medium memiliki kemampuan pertumbuhan dan pengasaman terbaik daripada isolat lain pada media dengan kadar garam 0% dan 7%, dengan hasil: OD600nm 2,065, pH 3,73. Isolat GMH7 halofilik ekstrem mampu tumbuh rendah pada media 15% garam dan pengasaman tertingi pada media 0% dibandingkan media 7% dengan hasil OD600 0.273 dan pH 4,29, secara berurutan. Semua isolat termasuk moderate acidfying bacteria. Pengujian antibakteri menggunakan kultur MRSB dengan kadar garam 7%, hasil uji aktivitas antibakteri dengan metode spot test on lawn tidak menunjukan adanya aktivitas penghambatan. Penghambatan tertinggi pada uji antibakteri dengan metode makrodilusi didapatkan oleh GMH1 dengan penghambatan 25% terhadap TK7 sedangkan isolat lain memiliki penghambatan <18%, penghambatan semua isolat yang didapatkan terbilang sangat rendah. Isolat halofilik ekstrem GMH7 memiliki penghambatan tertingi sebanyak 10% terhadap TK7. Perlakuan protease tidak berpengaruh terhadap penghambatan BPH, sehingga penghambatan yang didapatkan berasal dari metabolit lain atau Bacteriosin-like Substance (BLS).

Halophilic Lactic Acid Bacteria (HLAB) are the dominant bacteria in high-salt fermentation products. LAB is generally known to be able to excrete their metabolites into its environment and has antibacterial activity against competing bacteria, one of which is Histamine-forming Bacteria (HFB). This study aimed to isolate BALH and test the activity of its Cell Free Supernatant (CFS) against BPH in the form of Citrobacter freundii CK1, Klebsiella pneumoniae CK2, Raoultella ornithionolytica TN1, and Morganella morganii TK7. HLAB was isolated from Pakasam products using selective media MRSA + 7% (w/v) NaCl and incubated at 37oC under static aerobic conditions. Single isolates with characteristics: gram positive and weak catalase were used for further tests. The halophilic test was carried out by growing each isolate on MRS media for 24 hours with a salt content of 0% (w/v), 7% (w/v) and 15% (w/v), the test resulted in 11 medium halophilic isolates and 1 extreme halophilic. All isolates were unable to grow or grow low on media with 15% salt. The medium halophilic GMH1 isolate had the best growth and acidification ability than other isolates in media with 0% and 7% salt content, with the results: OD600nm 2.065, pH 3.73. The extreme halophilic GMH7 isolate was able to grow low on 15% salt media and the highest acidification on 0% media compared to 7% media with the results of OD600 0.273 and pH 4.29, respectively. All isolates included moderate acidfying bacteria. Antibacterial testing using MRSB culture with a salt content of 7%, the results of the antibacterial activity test using the spot test on lawn method did not show any inhibitory activity. The highest inhibition of the antibacterial test using the macrodilution method was obtained by GMH1 with 25% inhibition of TK7 while other isolates had <18% inhibition, the inhibition of all isolates obtained was very low. The extreme halophilic isolate GMH7 had the highest inhibition of 10% against TK7. The protease treatment had no effect on the inhibition of BPH, so the inhibition obtained came from other metabolites or Bacteriocin-like Substance (BLS).

Kata Kunci : Bakteri Asam Laktat Halofilik, Bakteri Pembentuk Histamin, Bakteriosin, Produk Fermentasi Garam Tinggi