Laporkan Masalah

Analisis Wacana Politik Lingkungan dalam Agenda Penanaman Kelapa Sawit Di Wilayah Malang Selatan

DIONISIUS DANY P, Dr. Nanang Indra Kurniawan, S.IP., M.P.A.

2022 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi wacana lingkungan antara aktor pro dan kontra dalam membentuk diskursus mengenai penanaman kelapa sawit di Malang Selatan. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kontestasi antara aktor pro (negara ataupun pemerintah) yang mendukung wacana penanaman kelapa sawit di Malang Selatan dengan aktor kontra (LSM lingkungan serta akademisi) yang menolak adanya penanaman kelapa sawit di Malang Selatan. Dengan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini akan mencoba menjelaskan kontestasi antar aktor dengan menggunakan perspektif politik dalam melihat wacana lingkungan sebagai subjek politik dan target kebijakan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model analisis wacana. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode wawancara mendalam (in depth interview) dengan melibatkan 14 informan serta metode dokumentasi dengan mengumpulkan sumber data sekunder berupa kumpulan narasi setiap aktor. Konsep teori wacana lingkungan milik John Sidney Dryzek (2013) serta ideologi wacana lingkungan milik Anja Nygren (1998) akan digunakan untuk melihat bagaimana konstruksi realitas dari suatu wacana yang berkembang pada periode waktu 2019-2022. Relasi kuasa antara pengetahuan dan kekuasaan dapat dilihat melalui bagaimana hutan sebagai arena kontestasi kepentingan setiap aktor. Kontestasi wacana mengenai penanaman kelapa sawit di wilayah Malang Selatan dalam hal ini menghasilkan tiga diskursus. Tiga diskursus ini meliputi kelapa sawit menguntungkan, kelapa sawit merusak lingkungan, dan kelapa sawit merugikan rakyat. Penelitian ini menemukan bahwa negara dapat melakukan kontrol apapun dalam pemanfaatan alam. Meskipun tidak ada dominasi dan hegemoni yang tercipta melalui penindasan dan represi, namun kekuasaan dapat bekerja melalui normalisasi dan regulasi. Hadirnya SK-287 KLHK merupakan bentuk kebaruan strategi bagaimana kontrol negara untuk melakukan pendudukan dengan ditopang oleh struktur sebagai negara administratif (administrative state).

This study aims to analyse the construction of environmental discourse between pros and cons regarding palm oil plantation in Southern Malang. The study background revolves around a contestation between stakeholders in favour of Southern Malang palm oil plantation (consist of state/governmental actors) and stakeholders against (consist of academics and environmental activists). Therefore, this study would provide explanation to the conflict through political perspective that views environmental discourse as both a political subject and public policy target. This study uses a qualitative method based on discourse analysis model. Datas are gathered through in-depth interviews from 14 informants as well as documentations of secondary data consisting of each stakeholders narration. In addition, John Sidney Dryzek environmental discourse theory as well as Anja Nygren environmental discourse ideology is used to analyse the construction of reality from discourses developing through the 2019-2022 timeframe. Relations between knowledge and power could be viewed as how the forest served as an interest contestation field to each stakeholder. In this context, the palm oil plantation and the following altercation have resulted in three major discourse: palm oil provides benefit, palm oil does environmental damage, and palm oil inflicts loss to the people. In conclusion, this study acknowledges that state are in control of natural resources. It is power works through regulation and normalization, even though there is no hegemonic domination included through repression. The recent governmental declaration (SK-287 KLHK) serves as a new strategy of how a state occupation is supported through it is status as an administrative state.

Kata Kunci : Kata Kunci: Kontestasi Wacana, Konstruksi Wacana, Wacana Lingkungan, Ideologi Lingkungan, Malang Selatan

  1. S1-2022-428267-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428267-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428267-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428267-title.pdf