BANK SAMPAH DAN PRA-KOPERASI SIMPAN PINJAM SRIKANDI GILINGAN KOTA SURAKARTA
MUFADLILA DIENUL Z, Dr. Sita Hidayah, M.A.,
2022 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAYayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) telah melakukan pemberdayaan ibu rumah tangga. Pemberdayaan secara kolektif melalui pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Gilingan. Pemberdayaan diberikan dalam bentuk pengelolaan Bank Sampah dan Pra-koperasi Simpan Pinjam Srikandi. Pemberdayaan dalam bentuk aksi sosial dan penyadaran tahunan dilakukan melalui sosialisasi dan pendampingan kelompok secara yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan melihat lebih dalam dinamika pemberdayaan, mulai dari pelaksanaan, hasil hingga tantangan yang dirasakan dan dialami oleh Srikandi Gilingan dengan adanya pemberdayaan bank sampah dan pra-koperasi. Penelitian ini dilakukan terhadap Srikandi Gilingan di RT 02/RW 05 Kampung Cinderejo Lor Gilingan Kota Surakarta. Metode dalam penelitian kualitatif dengan melakukan observasi partisipasi kegiatan Srikandi, wawancara mendalam kepada ketua dan anggota Srikandi dan dokumentasi kegiatan Srikandi yang dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2022. Metode digunakan untuk meneliti realitas sosial yang terjadi pada kawasan padat penduduk dan slum area. Hasil studi menunjukan pemberdayaan ini menjadi ruang harapan untuk perempuan memiliki penghasilan tambahan dengan mengelola potensi yang ada yaitu sampah rumah tangga tidak bernilai jual. Hasil uang sampah dikelola dan diputarkan sesuai kebutuhan Srikandi Gilingan dalam kegiatan pra-koperasi. Pemberdayaan tersebut berhasil membantu perekonomian rumah tangga Srikandi Gilingan, menunjukan pemberdayaan dengan gerakan kepedulian lingkungan menjadi lebih rapi dari sampah. Keberhasilan pengelolaan sampah juga dipengaruhi oleh peran tradisional sebagai ibu di dalam budaya Jawa bertanggung jawab atas ''Sumur Dapur Kasur''. Akan tetapi, dibalik keberhasilan pemberdayaan tersebut, Srikandi Gilingan memiliki tantangan untuk melakukan pembagian waktu dan peran di luar sebagai pekerjaan, di dalam rumah sebagai ibu.
The Women's Solidarity Foundation for Humanity and Human Rights (SPEK-HAM) has empowered housewives. Collective empowerment through the establishment of the Women Farmers Group (KWT) Srikandi Gilingan. Empowerment is given in Household Waste Bank Management and Srikandi Savings and Loan Pre-cooperative. Empowerment in the form of social action and annual awareness is carried out through socialization and continued group assistance. This study aims to look deeper into dynamics of empowerment, from implementation, benefit to the challenges felt and experienced by Srikandi Gilingan with the empowerment of waste banks and pre-cooperatives. This research was conducted on Srikandi Gilingan in RT 02/RW 05 Kampung Cinderejo Lor Surakarta City. The method used in this qualitative research is to observe the participation of Srikandi's activities, in-depth interviews with the head and members of Srikandi and documentation of Srikandi's activities from May to July 2022. The method is used to examine social realities that occur in densely populated areas and slum areas. The results of the study show that this empowerment is a space of hope to get additional income by managing the existing potential, namely household waste that is not worth selling. Waste money is managed and circulated according to Srikandi's needs in pre-cooperative activities. The empowerment has succeeded in helping the household economy of Srikandi Gilingan, showing empowerment with the environmental awareness movement to be neater than garbage. The success of waste management is also influenced by the traditional role as a mother in Javanese culture who is responsible for the ''Sumur Dapur Kasur''. However, behind the success of the empowerment, Srikandi Gilingan has a challenge to divide time and roles outside as work, inside the house as a mother.
Kata Kunci : Srikandi Gilingan, pemberdayaan, bank sampah, rumah tangga, Srikandi Gilingan, empowerment, waste bank, household