Laporkan Masalah

Tuan Guru di Kalangan Muslim Milenial Sasak Era Digital

IKRAMAN WAHYUDI, Dr. Pande Made Kutanegara, M.Si; Dr. Hakimul Ikhwan, M.A.

2022 | Tesis | MAGISTER KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEBIJAKAN

Media digital menjadi peluang sekaligus ancaman bagi ulama lokal. Menjadi peluang ketika mereka mampu beradaptasi dan menjadikannya sebagai media dakwah baru. Menjadi ancaman ketika mereka abai terhadap perkembangan media digital, yang akan berdampak pada hilangnya karisma serta pengaruh mereka di masyarakat. Penelitian ini berfokus pada kepemimpinan Tuan Guru. Gelar Tuan Guru dianggap sebagai gelar suci bagi masyarakat Sasak, Lombok, sehingga tidak bisa sembarangan untuk diberikan. Ketika mereka mempunyai kemampuan untuk memimpin masyarakat, kemampuan berbicara di mimbar, memiliki pemahaman agama, dapat membaca kitab kuning, barulah seseorang tersebut layak disebut Tuan Guru, di samping telah menunaikan ibadah haji. Keberadaan Tuan Guru menjadi aktor dominan dalam dakwah di Lombok. Dengan berkembangnya media digital dan generasi milenial, penelitian ini bertuuan untuk melihat bagaimana interaksi Tuan Guru dengan Muslim Milenial Sasak di Era Digital. Apakah Tuan Guru masih memiliki pengaruh yang dominan dalam interaksi sosial sehingga kehadiran media digital tidak berpengaruh, atau justru kehadiran media digital telah menghilangkan pengaruh Tuan Guru di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif studi kasus, dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan studi literatur. Dalam penelitian ini, teori McLuhan tentang determinasi teknologi tidak berlaku. Dari penelitian ini ditemukan ada tiga tipologi Muslim Milenial Sasak: 1. Muslim Milenial Patuh Mutlak, yakni yang berasal dari kaum santri, maupun keluarga Tuan Guru. Mereka adalah loyalis Tuan Guru yang akan siap mati membela Tuan Guru; 2. Muslim Milenial Patuh Semu, yakni yang berasal dari masyarakat di kampungkampung yang tidak memiliki ikatan kekeluargaan atau organisasi dengan Tuan Guru, namun karena doktrin masyarakat dan interaksi dengan Tuan Guru secara terusmenerus, menumbuhkan ketertarikan terhadap Tuan Guru dan menciptakan ikatan emosional; 3. Muslim Milenial Modern, biasanya yang berada di perkotaan. Dengan budaya masyarakat secara turun temurun yang menyelenggarakan pengajian mingguan di kampung-kampung dengan mengundang Tuan Guru, kemudian banyaknya pondok pesantren atau yayasan pendidikan milik Tuan Guru yang tersebar hampir di setiap kampung, membuat Tuan Guru masih memiliki pengaruh kuat di masyarakat termasuk Muslim Milenial Sasak, sehingga media digital tidak mempengaruhi interaksi Tuan Guru dengan Muslim Milenial Sasak, khususnya untuk tipologi Muslim Milenial Patuh Mutlak dan Muslim Milenial Patuh Semu. Sedangkan Muslim Milenial Sasak Modern sangat terpengaruh oleh hadirnya media digital, namun karena jumlah mereka yang tidak dominan, sehingga tidak mempengaruhi pengaruh Tuan Guru secara umum di masyarakat. Selain itu, homogenitas masyarakat Lombok yang masih tinggi dalam hal pengagungan terhadap Tuan Guru, mengakibatkan posisi Tuan Guru di Lombok masih belum bisa tergeserkan.

Digital media is both an opportunity and a threat to local clerics. It becomes an opportunity when they are able to adapt and make it a new propaganda medium. It becomes a threat when they ignore the development of digital media, which will have an impact on the loss of their charisma and influence in society. This research focuses on Tuan Guru's leadership. The title Tuan Guru is considered a sacred title for the Sasak people, Lombok, so it cannot be given arbitrarily. When they have the ability to lead the community, the ability to speak in the pulpit, have religious understanding, can read the yellow book, then that person deserves to be called Tuan Guru, in addition to having performed the pilgrimage. The existence of Tuan Guru became the dominant actor in da'wah in Lombok. With the development of digital media and the millennial generation, this study aims to see how Tuan Guru interacts with Sasak Millennial Muslims in the Digital Age. Does Tuan Guru still have a dominant influence in social interaction so that the presence of digital media has no effect, or does the presence of digital media have eliminated Tuan Guru's influence in society. The method used in this research is a qualitative case study, with data collection techniques with in-depth interviews and literature studies. In this study, McLuhan's theory of technological determination does not apply. From this research, it was found that there are three typologies of Sasak Millennial Muslims: 1. Absolutely Obedient Millennial Muslims, namely those who come from the santri, as well as the Tuan Guru's family. They are Tuan Guru loyalists who will be ready to die defending Tuan Guru; 2. Obedient Millennial Muslims, namely those who come from communities in villages that do not have kinship or organizational ties with Tuan Guru, but because of community doctrine and continuous interaction with Tuan Guru, foster interest in Tuan Guru and create emotional bonds ; 3. Modern Millennial Muslims, usually those in urban areas. With the culture of the community for generations that hold weekly recitations in the villages by inviting Tuan Guru, then the many Islamic boarding schools or educational foundations belonging to Tuan Guru that are spread in almost every village, make Tuan Guru still a strong influence in the community, including Millennial Sasak Muslims, so that digital media does not affect Tuan Guru's interaction with Sasak Millennial Muslims, especially for the typology of Absolutely Obedient Millennial Muslims and Falsely Obedient Millennial Muslims. Meanwhile, Sasak Modern Millennial Muslims are greatly influenced by the presence of digital media, but because their numbers are not dominant, they do not affect the influence of Tuan Guru in general in society. In addition, the homogeneity of the people of Lombok is still high in terms of glorification of Tuan Guru, resulting in the position of Tuan Guru in Lombok still cannot be shifted.

Kata Kunci : Kepemimpinan Lokal, Era Digital, Media Digital, Tuan Guru, Muslim Milenial

  1. S2-2022-452116-abstract.pdf  
  2. S2-2022-452116-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-452116-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-452116-title.pdf