Laporkan Masalah

Menerjemahkan Masa Depan: Panseksualitas dan Intimasi Diri

HIMAS NUR RAHMAWATI, Prof. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA

2022 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

INTISARI Fantasi masa depan menasbihkan intitusi keintiman heteronormatif sebagai jaminan akan janji manis kesuksesan. Figur Anak turut bertindak sebagai politik reproduksi yang bertugas mengamankan tatanan sosial. Ketika relasi keintiman menjelma praktik institusi, maka hanya ada satu versi yang dilegitimasi negara, sementara yang liyan seolah pantas terpenjara. Logika pengorganisasian masa depan kemudian menggenggam tuas kontrol untuk mengatur ruang-ruang privat. Komunitas panseksual kian terpinggirkan ketika negara mengoyak intimasi diri dan atau relasi keintiman dengan pasangan(-pasangan) mereka. Sementara kekerasan monoseksisme dan penghapusan panseksual masih pula harus mereka hadapi, yang mencakup; (1) ketidaktampakan panseksual (pan-invisibility); (2) stigma panseksual; (3) pembatalan panseksual (pan-invalidation); serta (4) ketakutan irasional terhadap panseksual (pan-phobia). Wacana keintiman queer (queer intimacies) dan masa depan queer (queer futurity) menawarkan ruang untuk menelusuri perjuangan individu panseksual Indonesia dalam proses penerimaan diri, serta mempelajari agensi mereka dalam menerjemahkan masa depan di tengah dominasi heteronormativitas. Bentang masa depan yang lepas dari jerat tuntutan normatif, memungkinkan untuk menyadari keberlimpahan potensi atas diri sembari perlahan belajar untuk tumbuh dengan berani. Berani untuk "tersesat" pada pelbagai kemungkinan, berani untuk mengenal, mendengarkan dan memeluk intimasi diri dengan merdeka. Menerjemahkan masa depan melalui keintiman queer tak lain adalah tawaran untuk mengartikulasikan daya kekang menuju daya jelajah. Terdapat model-model penerjemahan tak terduga, susunan-susunan relasi yang acak, serta kumpulan pengalaman dan perasaan yang kaya. Komunitas panseksual menerjemahkan masa depan dengan menghidupi momen masa kini. Menghayati apa yang ada di hadapan sebagai bekal menjejak di hari depan. Kekhawatiran akan masa depan barangkali merupakan hak privilese yang tak semua orang miliki. Bagi kelompok minoritas, masa depan adalah translasi dari hidup untuk hari ini. Bertahan sehari demi sehari, dengan jujur yang penuh, dengan syukur yang sungguh-sungguh. Kata Kunci: Panseksualitas, Keintiman, Queer, Masa Depan, Heteronormativitas

ABSTRACT Future fantasies ordain the institution of heteronormative intimacy as a guarantee of the sweet promises of success. The figure of Child acts as a reproductive politics tasked with securing the social order. When intimate relations are transformed into institutional practices, there is only one version that's legitimized by the state, while the others seem to deserve to be imprisoned. Future organizing logic then grips the control to manage private spaces. The pansexual community's marginalization escalated when the state rips off their self-intimacy and/or intimate relationship with their partner(s). Meanwhile, they are still forced to face the monosexism violence and pansexual erasure, which include; (1) pan-invisibility; (2) pansexual stigma; (3) pan-invalidation; and (4) pan-phobia. The discourse on queer intimacies and queer futurity offers a space to explore the struggles of Indonesian pansexual individuals in the process of self-acceptance, and to study their agency in interpreting the future amidst the dominance of heteronormativity. The sight of the future that's free from the normative demands, allowing them to realize the abundance of potential while slowly learning to grow fearlessly. Dare to "get lost" in various possibilities, dare to know, to listen and to embrace self-intimacy liberally. Redefining futurity through queer intimacy is nothing but an offer to articulate restraint towards freedom to roving. There are models of unexpected translation, random pattern of relations, and bunch of experiences and feelings. The pansexual community translates the future by living the day. Acknowledging what is before you as a provision to stride in the future. Worrying about the future is perhaps a privilege some hasn't. For minority groups, futurity is a translation of living for today. Enduring day after day, with full honesty, and earnest gratitude. Keywords: Pansexuality, Intimacy, Queer, Futurity, Heteronormativity

Kata Kunci : Panseksualitas, Keintiman, Queer, Masa Depan, Heteronormativitas

  1. S2-2022-449995-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449995-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449995-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449995-title.pdf