Laporkan Masalah

Literasi Informasi Masyarakat dalam Memperoleh Informasi tentang COVID-19 (Studi Kasus di Kelurahan Tuo Limbur, Kec. Limbur Lubuk Mengkuang)

ASTUNI RAHAYU, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D.

2022 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

Perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat perubahan dalam pencarian informasi setiap individu. Hampir seluruh masyarakat memanfaatkan media massa dan media sosial sebagai platform pencarian informasi tentang COVID-19. Namun, ada juga masyarakat yang masih kental dengan indigenous communication dalam berbagi informasi di pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan masyarakat dalam memperoleh informasi tentang COVID-19 antara pendidikan tinggi dan pendidikan rendah masyarakat di Kel. Tuo Limbur, Kec. Limbur Lubuk Mengkuang dan mengidentifikasikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat di Kel. Tuo Limbur, Kec. Limbur Lubuk Mengkuang dalam memperoleh informasi tentang COVID-19 dengan menggunakan model literasi informasi The Big6TM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan purposive sampling untuk menetapkan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data diperoleh dianalisis dengan melakukan analisis tiap kasus, analisis kategori/strata, dan analisis lintas kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh sub unit kasus tidak melakukan secara berurutan dari model literasi informasi The Big6TM. Kasus pendidikan tinggi memiliki keterampilan dalam merumuskan masalah, menentukan strategi pencarian informasi, lokasi dan akses, memanfaatkan informasi, mengidentifikasi informasi dan evaluasi, sedangkan kasus pendidikan rendah cenderung hanya menerima informasi melalui indigenous communication hingga zaman digitalisasi saat ini. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat baik yang menetap hidup di desa, bekerja di desa, menetap di desa, bekerja di kota yang berpendidikan tinggi hampir sama mengikuti tahapan yang pada model literasi informasi The Big6TM dalam memperoleh informasi tentang COVID-19, sedangkan kasus berpendidikan rendah cenderung percaya pada hal mistis melalui indigenous communication antar masyarakat, sehingga tidak melakukan pencarian informasi dan tidak percaya COVID-19, oleh sebab itu diperlukan sosialisasi dari gugus COVID-19 dan evaluasi dari pemerintah setempat.

The rapid development of information technology makes changes in the search for information for each individual. Almost all people use mass media and social media as a platform to find information about COVID-19. However, there are also people who are still thick with indigenous communicationin sharing information in rural areas. Tthe purpose of this research is todescribe the differences in society in obtaining information about COVID-19 between higher education and low education in the community in Tuo Limbur Urban Village, Kec. Limbur Lubuk Mengkuang Sub-District and identify the factors that affect the community in Tuo Limbur Urban Village, Lubuk Mengkuang Sub-District in obtaining information about COVID-19 using the information literacy model The Big6TM. The research method used is a case study using purposive sampling to determine the informants. The data collection techniques used arein-depth interviews, observations, and documentation. The data obtained were analyzed by analyzing each case, category/strata analysis, and cross-category analysis. The results showed that almost all case sub-units did not perform sequentially from The Big6TM information literacy model. Cases of higher education have skills in formulating problems, determining strategies for finding information, location and access, utilizing information, identifying information and evaluating, while cases of low education tend to only receive information through indigenous communication until today's digitalization era. The results of this study can be concluded that the good people wholiving in the village, working in the village, living in the village, working in the city, those with higher education are almost the same as following the stages in The Big6TM information literacy model in obtaining information about COVID-19, while cases with low education tend to believe in mystical things through indigenous communication between people, so they don't search for information and don't trust COVID-19. Therefore, socialization from the COVID-19 cluster and evaluation from the local government is needed.

Kata Kunci : Literasi informasi, model literasi The Big6TM, pencarian informasi COVID-19

  1. S2-2022-467799-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467799-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467799-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467799-title.pdf