Laporkan Masalah

representasi multikulturalisme dan masyarakat sosial pada karya Putu Sutawijaya tahun 1998-2008

MUHAMMAD WAHYU, Prof. M. Dwi Marianto, MFA., Ph.D ;Dr. Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, M.Hum.

2022 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Seorang Putu Sutawijaya tentunya tidak asing lagi bagi para seniman yang berdomisili di Yogyakarta. Seniman yang lahir didesa Tabanan, Bali, 27 November 1971 ini merupakan salah satu seniman yang terkenal dengan karya-karyanya yang mengangkat tentang ekspresi gerak tubuh. Setelah ditelusuri ternyata karya gerak tubuh Putu merupakan visual dari tradisi leluhur beliau dan orang-orang Bali yaitu tarian Sanghyang. Putu banyak mengkritisi tentang representasi (penggambaran) keberagaman multikultural dan masyarakat sosial di Indonesia. Dalam pandangan Putu keberagaman dalam masyarakat merupakan suatu kepastian yang ada. Tesis ini akan meneliti karya Putu Sutawijaya melaui pendekatan mendesikripsi dan menganalisis. upaya untuk mengetahui populasi dan pengembalian sampel, maka didapatkan semksimal mungkin karya-karya Putu Sutawijaya walaupun dalam bentuk foto atau foto saat pasih proses.Penelitian ini juga akan langsung mnedatangi lokasi tempat tinggal Putu Sutawijaya. Metode observasi dan wawancara juga kan digunakan dalam teknik pengumpulan data Adapun karya-karya yang diteliti ini dibuat pada rentan tahun 1998 sampai 2008 dan dipilih karena pada saat itu Putu Sutawijaya belum menjadi seniman sukses itu mendorongnya untuk mencurahkan apa yang ingin ia sampaikan karyanya. Putu menyadari bahwa dorongan ide itu juga muncul dalam kehidupan sosialnya dan kehidupan dilikungan akademisnya. Maka dapat disimpulkan bahwa Putu Sutawijaya selalu mempunyai konsep yang konsisten dan mempunyai tanggung jawab yang penuh dalam berproses kreativitasnya, dimana ide sebagai bentukdalam menyampaikan pesannya bahwa karya Putu merepresentasikan tentang persolanan sosial masyarakat multikultural melalui visual gerak tarian Sanghyang.

Putu Sutawijaya is certainly no stranger to artists who live in Yogyakarta. The artist who was born in Tabanan village, Bali, November 27, 1971 is one of the artists who is famous for his works that raise the expression of body movements. After being traced, it turns out that Putu's bodywork is a visual of his ancestral tradition and the Balinese people, namely the Sanghyang dance. Putu has criticized a lot about the representation of multicultural diversity and social society in Indonesia. In Putu's view, diversity in society is a certainty that exists. This thesis will examine Putu Sutawijaya's work through a description and analysis approach. In an effort to find out the population and return samples, the maximum possible amount of Putu Sutawijaya's works was obtained, even though they were in the form of photos or photos when they were still in process. This research will also directly visit the location where Putu Sutawijaya lives. Observation and interview methods were also used in data collection techniques. The works studied were made in 1998 to 2008 and were chosen because at that time Putu Sutawijaya was not yet a successful artist. Putu realized that the impetus for the idea also appeared in his social life and in his academic life. So it can be concluded that Putu Sutawijaya always has a consistent concept and has full responsibility in his creative process, where the idea is a form of conveying his message that Putu's work represents the social problems of multicultural society through the visual movements of the Sanghyang dance.

Kata Kunci : Representasi,Seniman,Multikultural,Putu SutawIjaya,Karya Seni,Tarian Sanghyang

  1. S2-2022-453380-abstract.pdf  
  2. S2-2022-453380-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-453380-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-453380-title.pdf