Laporkan Masalah

Kajian Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Penambangan Pasir di Sungai Progo Hilir Daerah Istimewa Yogyakarta

PUTRI EARLY ANGGARI, Dr. Agus Joko Pitoyo, S.Si., M.A; Dr. Prima Widayani, S.Si., M.Si.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

Sungai Progo hilir merupakan lokasi yang memiliki sumber bahan galian C berupa pasir di Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat di Kecamatan Srandakan dan Kecamatan Galur telah memanfaatkan kekayaan alam tersebut secara turun-temurun. Penambangan pasir di lokasi tersebut awalnya dilakukan secara tradisional. Akan tetapi, sekitar tahun 2015 aktivitas penambangan pasir meningkat dengan beroperasinya perusahaan-perusahaan tambang. Praktik penambangan pasir yang tidak memenuhi kaidah kelestarian lingkungan hidup banyak ditemukan. Dampak dari aktivitas tersebut adalah munculnya ancaman kerusakan lingkungan di Sungai Progo hilir dan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji jenis kerusakan lingkungan ditinjau dari komponen abiotik, biotik, dan kultural, menganalisis tingkat kerusakan lingkungan, dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan penambangan pasir di Sungai Progo hilir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan analisis deskriptif. Penentuan tingkat kerusakan komponen abiotik berdasarkan kriteria baku kerusakan lingkungan bagi usaha dan/atau kegiatan penambangan batuan dalam Keputusan Gubernur DIY Nomor 63 Tahun 2003. Tingkat kerusakan komponen biotik di zona riparian ditentukan dengan penghitungan Indeks Keanekaragaman dan Indeks Dominansi Jenis Vegetasi. Tingkat kerusakan komponen kultural ditentukan dengan unsur kualitas sosial budaya, status sosial ekonomi, status kerja sama, pendapatan, dan pemahaman penambang pasir terhadap peraturan yang berlaku dan respon masyarakat terhadap aktivitas penambangan pasir. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan abiotik dan biotik pada tingkat ringan. Sedangkan pengaruh kultural pada tingkat sedang. Strategi pengelolaan lingkungan disusun untuk menekan tingkat kerusakan lingkungan pada masa mendatang dengan tujuh langkah perencanaan (the seven steps magic planning). Usulan tersebut terdiri atas 18 program yang memuat konsep perencanaan, praktik penambangan yang sesuai kaidah kelestarian lingkungan, pengawasan, dan penegakan hukum. Implementasinya terbagi menjadi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

The downstream Progo River is a source of sand located in Special Region of Yogyakarta. Local communities in Srandakan and Galur sub district have been utilizing that natural resource for generations. In the early days, people extracted sand from river traditionally. Around 2015 until now, river sand mining activities continue to grow along with the presence of many companies. Sand mining practices that do not conform to the rules of sustainability are often found. Those activities pose a threat to the downstream Progo River and its surroundings. This research aimed to examine the types of environmental damage based on abiotic, biotic, and cultural component, analyze the level of environmental damages, and also formulate strategies and policies for the environmental management of sand mining in the downstream Progo River. This research uses survey method with quantitative approach and descriptive analysis. The damage level of abiotic component is determined by criteria in Yogyakarta Special Region Governor No. 63 of 2003. Index of Diversity and Index of Dominance are used to determine damage level of biotic component in riparian zone. And for the cultural component, socio cultural quality, socio economic status, cooperation status, income, miner awareness of regulations, and local communities response to sand mining activities are used to determine the level of damage. The results show abiotic and biotic damage at a mild level. Meanwhile, cultural component damage is at a moderate level. Environmental management strategies are provided to reduce the level of environmental damage in the future and arranged by the seven steps magic planning. The strategies consist of 18 programs which accommodate planning concepts, sustainable mining practices, supervision, and law enforcement. The implementation is divided into a preparation stage and an implementation stage involving all stakeholders.

Kata Kunci : Aktivitas Penambangan Sungai, Kerusakan Lingkungan Hidup, Penambangan Pasir Sungai, Strategi Pengelolaan Lingkungan, Sungai Progo Hilir, Environmental Damage, River Sand Mining, Sand Mining Activity, Environmental Management Strategy, The Downstream Pro

  1. S2-2022-449971-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449971-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449971-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449971-title.pdf