Laporkan Masalah

Perlindungan dan Pemberdayaan: Analisis Pendekatan Keamanan Manusia pada Kelompok Jaminan Pangan Masyarakat

HADNA TRIE WINASTU, Dr. Krisdyatmiko, S.Sos., M.Si.; Dra. Agnes Sunartiningsih, M.S.

2022 | Tesis | MAGISTER PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Berangkat dari perkembangan makna keamanan yang tidak lagi terpusat pada kekuatan militer, teritorial, kedaulatan negara dan juga stabilitas politik semata, gagasan keamanan manusia dibutuhkan untuk menghadapi kompleksitas ancaman global hari ini, dari kemiskinan, kekerasan etnis, pandemi, terorisme, kelangkaan pangan, krisis energi hingga penurunan ekonomi di tingkat global yang berdampak pada ekonomi nasional maupun lokal. Kecenderungan negara masih mendefinisikan keamanan yang bersifat konvensional ini tanpa adanya pendekatan yang memiliki fokus pada keamanan manusia menyebabkan munculnya dilema bagi sebuah negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mengenai gagasan keamanan manusia pada sektor pertanian di Indonesia yang hingga hari ini masih meninggalkan beragam persoalan. Selain itu, gagasan keamanan manusia juga digunakan untuk melihat bagaimana upaya kelompok Japangmas di Dusun Samben dalam mengurangi keterlibatan penebas melalui perlindungan dan pemberdayaan. Kajian ini mempergunakan prosedur penelitian kualitatif dan berpendekatan studi pustaka, serta metode analisa deskriptif pada studi lapangan, guna mengkaji, menjabarkan, dan menyimpulkan kondisi pada Kelompok Japangmas sebagai program dampingan dari tim CSR PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Rewulu Yogyakarta. Prosedur mengumpulkan data lapangan pada kajian ini terlaksana mempergunakan observasi, dokumentasi, maupun wawancara terhadap 8 partisipan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa meski upaya keamanan manusia melalui perlindungan telah dilakukan oleh negara dengan berbagai kebijakannya, namun hingga sekarang ini, kondisi petani masih dalam posisi tidak aman dan nyaman, terutama akibat dari konversi lahan sawah untuk pembangunan infrastruktur serta persoalan impor beras yang menyebabkan harga gabah sering tertekan dan cenderung menurun. Kerangka kerja CSR yang diinisasi perusahaan dapat dijadikan alternatif baru dalam gagasan keamanan manusia, bagaimana upaya perlindungan dan pemberdayaan dapat menciptakan keamanan manusia sekaligus terwujudunya kedaulatan pangan bagi masyarakat sekitar operasional perusahaan. Kehadiran kelompok Japangmas berhasil mengurangi para petani untuk menjual hasil panennya kepada penebas karena mereka telah diberdayakan dengan mengolah hasil produksi hingga distribusinya sendiri. Selain itu, warga juga diberikan alternatif pasar untuk membeli beras berkualitas dengan harga murah.

The development of the meaning of security today is no longer centered on military and territorial strength alone. The idea of human security is needed to deal with today's global threats, from poverty, ethnic violence, pandemics, terrorism, food scarcity, and energy crises to economic downturns at the worldwide level that have an impact on the national and local economies. The tendency of the state to define security conventionally without an approach that focuses on human security causes a dilemma for a country to emerge. This study aims to analyze the idea of human security in Indonesia's agricultural sector, which still leaves a variety of problems. In addition, the concept of human security is used to see how the Japangmas group's efforts in Samben Village reduce the involvement of slashers through protection and empowerment, which aligns with the idea of human security. This research uses qualitative methods with a literature study and descriptive analysis approach in field studies to analyze, describe and summarize various conditions and situations in the Japangmas Group, a program developed by the CSR team of PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Rewulu Yogyakarta. Field data collection in this study was conducted by observation, documentation, and interviews with eight informants. The results of this study indicate that the condition of farmers is still in a dangerous and comfortable position, mainly due to the conversion of paddy fields for infrastructure development and rice imports. The CSR framework initiated by the company can be used as a new alternative to the idea of human security, how protection and empowerment efforts can create human security, and the realization of food sovereignty for communities around the company's operations. The presence of the Japangmas group reduced farmers selling their harvests to the slashers because they had been empowered by processing their produce for distribution. In addition, residents have an alternative market to buy quality rice at a low price

Kata Kunci : Keamanan Manusia, Sektor Pertanian, Perlindungan dan Pemberdayaan, CSR/Human Security, Agriculture, Protection and Empowerment, CSR

  1. S2-2022-449224-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449224-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449224-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449224-title.pdf