PENENTUAN DAUR TANAMAN JATI (Tectona grandis) DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DI DESA DENGOK KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAREN SUCI WARDANI, Dr. Rohman, S. Hut, M.P.

2022 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Tegakan hutan rakyat di Gunungkidul dalam satu unit lahan petani umumnya memiliki umur yang bervariasi. Pemanenan kayu di hutan rakyat umumnya dengan system tebang butuh. Perbedaan umur pohon dan system tebang butuh tersebut tersebut memungkinkan terjadinya perbedaan umur tebang dari masing-masing petani hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur tebang hutan tanaman jati dan factor-faktor yang memengaruhinya pada hutan rakyat di Desa Dengok Kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode survey. Umur tebang didekati dari lingkaran tahun tunggak pohon dengan sampel 200 tunggak dari 40 responden petani yang dipilih secara purposive yang melakukan penebangan selama 2 tahun terakhir. Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata umur tebang jenis jati. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia rata-rata masyarakat di Denanggu menebang pohon jati adalah 17 tahun. Usia tebang di atas rata-rata adalah usia tebang yang diterapkan masyarakat saat menebang pohon untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau bisa dikatakan �siklus permintaan�. Kebutuhan penebangan pohon Desa Denanggu meliputi pembangunan gedung, biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari. Faktor umur, Pendidikan, pendapatan, dan luas lahan petani menunjukan kecenderungan tidak memengaruhi umur tebang tanaman jati.

Community forest stands in Gunungkidul in one unit of farmer's land generally have varying ages. Timber harvesting in community forests is generally carried out using a cutting-edge system. The difference in the age of trees and the need for cutting system allows for differences in the age of harvesting of each community forest farmer. This study aims to determine the age of cutting in teak plantations and the factors that influence it in community forests in Dengok Village, Gunungkidul Regency. The method used in this research is the survey method. The age of cutting was approximated from the stump year circle with a sample of 200 stumps from 40 purposively selected farmer respondents who had been logging for the last 2 years. Data analysis was carried out by calculating the average cutting age of teak species. The results of the analysis show that the people of Dengok Village cut down teak trees at an average cutting age of 17 years. The average age of cutting above is the age of cutting applied by the community in felling trees to fulfill their needs or can be said to be a "cycle of need". The need for felling trees in Dengok Village is, among others, for building construction, school fees, and daily needs. The factors of age, education, income, and farmer's land area showed a tendency not to affect the cutting age of teak plants.

Kata Kunci : umur tebang, hutan rakyat, tebang butuh