KEPEKAAN DAN FITNESS COST POPULASI Sitophilus oryzae YANG DIKOLEKSI DARI PASAR TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TERHADAP FOSFIN

NAFSIYAH A HARAHAP, Prof. Ir. Y. Andi Trisyono, M.Sc., Ph.D.; Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HAMA TANAMAN

Sitophilus oryzae merupakan hama yang ditemukan pada produk serealia di gudang. Kehadiran hama ini di gudang penyimpanan berdampak pada kualitas dan kuantitas produk yang disimpan, termasuk beras. Metode yang umum digunakan untuk mengendalikan hama gudang adalah fumigasi. Penggunaan insektisida dapat mengakibatkan berkembangnya resistensi hama sasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodifikasi metode bioassay fosfin berdasarkan protokol FAO dan menggunakan protokol bioassay yang dimodifikasi untuk mengetahui kepekaan S. oryzae yang dikumpulkan dari beras yang dijual di pasar tradisional di Yogyakarta terhadap fosfin dan untuk menentukan biaya kebugaran S. oryzae yang memiliki kepekaan rendah terhadap fosfin. Populasi referensi diperoleh dari SEAMEO BIOTROP. Modifikasi protokol bioassay dilakukan untuk mencari dosis kerja dengan mengubah volume wadah fumigasi. Setelah beberapa pengujian, wadah plastik 80 L cocok untuk bioassay. Populasi lapangan diambil dari Kapanewon Depok, Lendah, Jetis, Galur, Danurejan, Godean, Imogiri, dan Pleret. Delapan dosis, termasuk kontrol dan 0,125-1,625 x 10-2 mikrogram per liter L-1, digunakan untuk menentukan LD50 dari setiap populasi. Serangga difumigasi selama 48 jam kemudian dikeluarkan dari wadah uji untuk menghitung kematian. LD50 populasi referensi adalah 0,27 x 10-2 mikrogram per liter L-1 dan nilai LD50 populasi lapangan adalah 0,29-0,54 x 10-2 mikrogram per liter L-1. Temuan ini menunjukkan bahwa populasi S. oryzae yang dikumpulkan dari pasar tradisional di Yogyakarta masih peka terhadap fosfin. S. oryzae yang memiliki kepekaan paling rendah terhadap fosfin (Depok) menunjukkan laju perkembangan dan pertumbuhan populasi yang lebih lambat dibandingkan dengan populasi peka. Temuan keseluruhan menunjukkan bahwa populasi yang diajukan ini mungkin tetap peka dan perkembangan resistensi lebih lambat karena munculnya biaya kebugaran yang terkait dengan penurunan kepekaan terhadap fosfin.

Sitophilus oryzae is a pest found in cereal products in warehouses. The presence of this pest in storage warehouses has an impact on the quality and quantity of stored products, including rice. The common method used to control warehouse pests is fumigation. The use of insecticides can result in the development of the resistance of the target pest. The purpose of this study was to modify a phosphine bioassay method based on the FAO protocol and use a modified bioassay protocol to determine the sensitivity of S. oryzae collected from rice sold in traditional markets in Yogyakarta to phosphine and to determine the fitness cost of S. oryzae which has low sensitivity to phosphine. The reference population was obtained from SEAMEO BIOTROP. Modification of the bioassay protocol was carried out to find the working dose by changing the volume of the fumigation container. After several tests, the 80 L plastic container was suitable for the bioassay. The field population was taken from Kapanewon Depok, Lendah, Jetis, Galur, Danurejan, Godean, Imogiri, and Pleret. Eight doses, including control and 0.125-1.625 x 10-2 micrograms per liter L-1, were used to determine the LD50 of each population. Insects were fumigated for 48 hours and then removed from the test container to count the mortality. The LD50 of the reference population was 0.27 x 10-2 micrograms per liter L-1 and the LD50 value of the field population was 0.29- 0.54 x 10-2 micrograms per liter L-1. These findings indicate that S. oryzae populations collected from traditional markets in Yogyakarta were still susceptible to phosphine. S. oryzae which had the lowest sensitivity to phosphine (Depok) showed a slower rate of development and population growth compared to the susceptible population. The overall findings suggest that these filed populations may remain susceptible and the development of resistance is slower because of the appearance of fitness costs associated with the reduced susceptibility to phosphine.

Kata Kunci : Sitophilus oryzae, fosfin, beras, pengembangan metode bioassay, kepekaan, biaya kebugaran / Sitophilus oryzae, phosphine, bioassay method development, susceptibility, fitness cost