Laporkan Masalah

Wacana Orientalisme pada Album Foto Vues de Java dalam Perspektif Poskolonial

PANJI MEGA K, Dr. Budiawan

2022 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

Orientalisme sebagai sebentuk diskursus seringkali berkaitan dengan bagaimana dunia �Barat� merepresentasikan dunia �Timur� dengan cara tertentu. Berpijak dari pemikiran Edward Said (1978), kecenderungan untuk mengeksotisasi hingga menggambar ulang dunia Timur menjadi gejala yang mewarnai aspirasi Barat di masa kolonialisme. Pada pemikiran poskolonial lain seperti yang dikembangkan Homi Bhabha (1994), dibahas ruang-ruang pertukaran nilai budaya antara kedua kutub ini. Jejak-jejak dari wacana tersebut dapat ditemukan di berbagai medium, termasuk karya visual yang salah satu bentuknya adalah fotografi. Pengamatan ini mengambil objek karya fotografi di abad ke-19 yang terhimpun dalam album Vues de Java yang diproduksi oleh salah satu pionir studio foto di Hindia Belanda, yakni Woodbury anda Page. Sejumlah karya di foto tersebut melewati pembacaan semiosis melalui perspektif Roland Barthes sebagai cara untuk menarik data ihwal jaringan penandaan yang terbentuk. Interpretasinya dijelaskan juga dengan kacamata poskolonial melalui alat analisis dari perspektif Bourdieusian dengan mencocokkan fenomena dari analisis historiografi. Terdapat beberapa kecenderungan yang muncul, seperti glorifikasi modernisasi, dan di sisi lain, ketampakan penduduk pribumi dan alam Hindia yang dicitrakan dengan eksotisasi dan stereotipisasi tertentu yang seakan kontras dengan unsur budaya Eropa modern di periode yang sama. Hal tersebut berhubungan dengan praktik kuasa kolonialis di masa itu terhadap kondisi tertentu di daerah jajahannya. Foto-foto yang diproduksi pemukim Eropa di Hindia Belanda ini layaknya medium untuk mengutarakan aspirasi terkait dengan apa yang ingin dituju ketika menghadapi arena kolonialisme saat itu. Hal ini dapat terhubung dengan wacana modernisasi dan bagaimana mempraktikkan kuasa terhadap penduduk lokal

Orientalism as a discourse is quite related to propensity from the �West� that represents the �East� world in particular ways. Based on Edward Said (1978), the tendency to exoticize and redraw the Eastern world has become a sort of symptom that expresses Western aspirations during colonialism. Subsequent postcolonial thought, as developed by Homi Bhabha (1994), provides spaces for the exchange of cultural values between these two poles. Traces of this discourse can be found in various media, including visual works and one of them is photography. This observation takes the object of photographic works in the 19th century that were compiled in an album entitled Vues de Java which was produced by one of the pioneers of photo studios in the Dutch East Indies, Woodbury and Page. Photos are examined by semiotic reading through Roland Barthes' perspective as a method to capture its signification relation. The interpretation is also examined through postcolonial perspective by Bourdieusian analysis as a tool to read the phenomenon by historiographical records. There are several emerging tendencies, such as the glorification of modernization. Appearances of indigenous population and nature of the Indies depicted by exoticization and certain stereotypes that seem to contrast with modern European culture. The photographs produced by European settlers in the Dutch East Indies seemed to have the intensity as a medium to express what they wanted to achieve when facing the arena of colonialism at that time that had correlation to modernization discourse and how to exercise power over native population.

Kata Kunci : fotografi, Hindia Belanda, Vues de Java, Barthes, poskolonialisme

  1. S2-2022-467804-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467804-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467804-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467804-title.pdf