Laporkan Masalah

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK (HULU-HILIR) BERBASIS 3R (REDUCE, REUSE DAN RECYCLE) DI PERKOTAAN. (Studi Kasus Desa Namlea, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku)

MOKHRAM ARI ARBI I., Prof.Ir. Suryo Purwono, M.A.Sc., Ph.D; Prof.Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

Sampah pada dasarnya merupakan bahan padatan yang tersisa dari aktivitas manusia maupun proses alam. Sampah yang dibuang ke lingkungan akan menimbulkan masalah bagi kehidupan dan kesehatan lingkungan, terutama kehidupan manusia. Kesehatan lingkungan hidup menjadi sebuah keharusan, ini disebabkan karena hal tersebut merupakan faktor utama dalam mewujudkan ekosistem dan kehidupan yang sehat, lebih spesifik lingkungan perkotaan. Sanitasi yang baik merupakan aspek utama dalam mewujudkan kesehatan lingkungan perkotaan, salah satunya adalah perilaku dalam pengelolaan sampah. Desa Namlea merupakan daerah perkotaan yang menjadi Ibukota sekaligus menjadi pusat aktivitas masyarakat di Kabupaten Buru. Sebagai pusat pemerintahan, sudah menjadi keharusan Desa Namlea menjadi daerah yang sehat untuk mewujudkan ekosistem perkotaan yang sehat pula. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah terkait bagaimana pengelolaan sampah yang diterapkan di Desa Namlea. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan merumuskan konsep pengelolaan sampah berbasis 3R di Desa Namlea. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi model dengan menggabungkan metode deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Hasil menunjukan sampah domestik yang dihasilkan di Desa Namlea memiliki jumlah yang cukup tinggi dan jenis sampah yang mendominasi adalah sampah organik. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Desa Namlea dalam mengelola sampah domestiknya tidak menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Selain itu sarana dan prasarana yang tersedia untuk melayani pengelolaan sampah domestik di Desa Namlea dalam kondisi yang buruk sehingga pengelolaan sampah di sisi tengah belum terlaksana secara maksimal. Pada sisi hilir, TPA yang ada memiliki kondisi yang tidak sesuai standar untuk beroperasi sebagai Tempat Pemrosesan Akhir.

Garbage basically is solid material left over from human activities and natural processes. Garbage that is thrown into the environment will cause problems for life and environmental health, especially human life. Environmental health is a must, this is because it is the main factor in realizing a healthy ecosystem and life, more specifically the urban environment. Good sanitation is a major aspect in realizing urban environmental health, one of which is behavior in waste management. Namlea Village is an urban area that is the capital city as well as the center of community activities in Buru Regency. As the center of government, it is imperative for Namlea Village to become a healthy area to create a healthy urban ecosystem as well. In this research, a problem is formulated regarding how to manage the waste that is applied in Namlea Village. The purpose of the study was to identify and formulate the concept of 3R-based waste management in Namlea Village. The method used is a combination model method by combining descriptive, qualitative and quantitative methods. The results show that domestic waste produced in Namlea Village has a fairly high amount and the dominant type of waste is organic waste. This is because the Namlea Village community in managing their domestic waste does not apply the 3R (reduce, reuse, recycle) concept. In addition, the facilities and infrastructure available to serve domestic waste management in Namlea Village are in poor condition so that waste management in the center has not been carried out optimally. On the downstream side, the existing landfill has non-standard conditions to operate as a Final Processing Site.

Kata Kunci : Kesehatan, Pengelolaan sampah, Perkotaan, Sarana-prasarana, 3R.

  1. S2-2022-453318-abstract.pdf  
  2. S2-2022-453318-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-453318-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-453318-title.pdf