Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN PLASTIK BIODEGRADABLE BERBAHAN BAKU PATI KULIT PISANG TANDUK SEBAGAI PENGEMAS ROTI MANIS

ARUM MUSTIKA SARI, Ika Restu Revulaningtyas, S.T.P., M. Sc.

2022 | Tugas Akhir | D4 Pengembangan Produk Agroindustri

Pengolahan keripik pisang menimbulkan limbah berupa kulit pisang dan minyak jelantah. Limbah kulit pisang berpotensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan plastik biodegradable karena masih memiliki kandungan pati sedangkan minyak jelantah dapat digunakan sebagai plasticizer. Penelitian mengenai pembuatan plastik biodegradable telah banyak dilakukan namun bioplastik yang dihasilkan hanya berupa bentuk lembaran sehingga belum diterapkan secara maksimal. Pada penelitian ini dilakukan aplikasi plastik biodegradable untuk kemasan roti manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik terbaik dari nilai ketebalan dan permeabilitas uap air pada plastik biodegradable dari kulit pisang tanduk dengan penambahan gliserol komersial dan gliserol dari minyak jelantah dan mengetahui perbandingan kemasan plastik biodegradable dari kulit pisang tanduk dengan kemasan konvensional pada roti manis. Penelitian ini menggunakan gliserol komersial dan gliserol dari minyak jelantah. Gliserol yang digunakan sebanyak 1 ml,1,5 ml, dan 2 ml sedangkan kitosan dan pati yang digunakan sebanyak 3 gram. Pengujian karakteristik plastik biodegradable yang digunakan adalah uji ketebalan dan uji permeabilitas uap air. Pengujian pada roti manis yang akan dilakukan adalah uji kadar air dan pengamatan pertumbuhan mikroorganisme. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa karakteristik terbaik bioplastik berdasarkan hasil uji ketebalan dan uji WVTR yaitu pada sampel dengan penambahan gliserol dari minyak jelantah sebanyak 2 ml. Nilai kadar air roti yang dikemas menggunakan kemasan konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan kemasan bioplastik dari limbah kulit pisang tanduk.

Processing of banana chips generates waste in the form of banana peels and used cooking oil. Banana peel waste has the potential to be used as raw material in the manufacture of biodegradable plastics because it still contains starch while used cooking oil can be used as a plasticizer. Many researches on the manufacture of biodegradable plastics have been carried out, but the bioplastics produced are only in the form of sheets so that they have not been applied optimally. In this study, the application of biodegradable plastic for sweet bread packaging was carried out. This study aims to determine the best characteristics of the thickness and water vapor permeability of biodegradable plastic from banana peel with the addition of commercial glycerol and glycerol from used cooking oil and to compare biodegradable plastic packaging from banana peel with conventional packaging on sweet bread. This study used commercial glycerol and glycerol from used cooking oil. The glycerol used was 1 ml, 1.5 ml, and 2 ml while the chitosan and starch used were 3 grams. Testing the characteristics of biodegradable plastics used is a thickness test and a water vapor permeability test. Tests on sweet bread that will be carried out are water content tests and observations of the growth of microorganisms. The results of the test showed that the best characteristics of bioplastics based on the results of the thickness test and WVTR test were in the sample with the addition of 2 ml of glycerol from used cooking oil. The moisture content value of bread packaged using conventional packaging is higher than that of bioplastic packaging from waste banana peels.

Kata Kunci : gliserol, kitosan, kulit pisang, roti manis

  1. D4-2022-460823-abstract.pdf  
  2. D4-2022-460823-bibliography.pdf  
  3. D4-2022-460823-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2022-460823-title.pdf