Rancang Kota Tangguh Sebagai Strategi Mitigasi di Kawasan Pantai Warna Oesapa
SEFRIYANI LEA ZUDI, Dr.Eng. Muhammad Sani Roychansyah, ST, M.Eng., D.Eng.
2022 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTURKawasan pesisir Kota Kupang seringkali terkena dampak perubahan iklim yang mengakibatkan rusaknya berbagai infrastruktur kawasan akibat kenaikan air laut dan gelombang badai yang sering terjadi setiap tahun terutama saat musim barat yaitu musim hujan disertai badai pada bulan Desember - Februari. Salah satu kawasan di Kota Kupang yang terkena dampak yaitu Kawasan Pantai Warna Oesapa, di mana hampir setiap tahunnya mengalami kenaikan air laut yang berdampak pada rusaknya lingkungan dan infrastruktur jalan pada kawasan pesisir pantai serta berdampak pada aktivitas sosial ekonomi masyarakat di sekitar pasar dan permukiman nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi rancang kota tangguh terutama kawasan pesisir dengan mengukur tingkat ketangguhan elemen kawasan dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat ketangguhan elemen tersebut, sehingga dapat menjadi tolak ukur dalam menentukan strategi mitigasi kawasan pesisir yang lebih tangguh. Variabel pengukuran menggunakan 8 (Delapan) elemen rancang kota berdasarkan teori Shirvani (1985) yang ditangguhkan melalui prinsip ketangguhan Albers dan Deppisch (2013) dan melalui elemen kawasan yang telah ditangguhkan, maka akan ditemukan parameter ketangguhan dari setiap elemennya. Adapun penentuan hasil ketangguhan elemen kawasan berdasarkan metode skoring yang mengacu pada masing-masing kriteria penilaian dari very low (1), low (2), moderate (3) dan very high (4). Kemudian, hasil pengukuran dari setiap elemen digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat ketangguhan elemen kawasan tersebut. Kesimpulan dari hasil pengukuran dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketangguhan elemen kawasan dijadikan acuan dalam penentuan strategi penataan yang tangguh pada kawasan sebagai upaya mitigasi dampak perubahan iklim sekaligus tetap mempertahankan kualitas wisata kawasan dengan menciptakan pembangunan yang lebih berkelanjutan.
The coastal area of Kupang City is often affected by climate change which causes damage to various infrastructures due to sea-level rise and storms surge that often occurs every year, especially during the western season, namely the rainy season, accompanied by storms from December to February. One affected area in Kupang City is the Warna Osapa Beach Area. Almost every year, a sea-level rise impacts environmental damage and road infrastructure in coastal areas and affects the socio-economic activities of the community around the market and fishers. This study aims to find the design strategy for urban resilience, especially in coastal areas, by measuring the level of regional element resilience, and knowing the factors that influence the level of resilience of these elements can determine a more resilient coastal area mitigation strategy. The measurement variable uses 8 (eight) elements of urban design based on Shirvani's (1985) theory which, through the principles of resilience by Albers and Deppisch (2013) and through the elements that have been seen, the roughness parameters of each element will be found. The results of the resilience of the elements are based on the scoring method which refers to each of the assessment criteria from very low (1), low (2), moderate (3), and very high (4). Then, the measurement results of each element are used to identify what factors affect the level of resilience of the area's elements. The conclusion of the measurement results and the factors that affect the level of resilience of regional elements are used as a reference in determining a solid design strategy in the region to mitigate the impacts of climate change while maintaining the quality of regional tourism by creating more sustainable development.
Kata Kunci : Rancang Kota Tangguh, Elemen Kawasan, Strategi Mitigasi, Kawasan Tepi Pantai, Pantai Warna Oesapa