Laporkan Masalah

KESESUAIAN DAN PRIORITAS PERBAIKAN TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA DESTINASI WISATA TAMAN TEBING BREKSI YOGYAKARTA

RAHMATIKA PUTRI H, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D.

2022 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTUR

Taman Tebing Breksi pada mulanya merupakan area bekas penambangan batu yang memiliki bentangan alam unik dan kemudian beralih fungsi menjadi sebuah destinasi wisata. Pariwisata Taman Tebing Breksi berkembang pesat dan menjadi destinasi wisata populer dengan peningkatan jumlah kunjungan yang signifikan dalam kurun waktu yang singkat. Kondisi pariwisata Taman Tebing Breksi saat ini tumbuh menjadi pariwisata massal, dimana kondisi ini bertolak belakang dengan konteks kawasan sebagai situs geoheritage. Hal ini mengindikasikan ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan wisata. Kondisi ini terjadi ketika permintaan wisata berlebih (over-demand) sedangkan penawaran wisata tetap. Tujuan penelitian ini adalah (a) untuk mengukur kesesuaian tingkat kepentingan dan kinerja destinasi wisata Taman Tebing Breksi; (b) menentukan prioritas perbaikan kinerja destinasi wisata sehingga dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dan menjadi pertimbangan dalam menentukan arahan atau strategi dalam pengendalian destinasi wisata yang berkelanjutan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deduktif kuantitatif- kualitatif. Analisis data menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan Importance Performance Analysis (IPA) dengan tujuan untuk mengukur kesesuaian tingkat kepentingan dan kinerja destinasi wisata Taman Tebing Breksi serta menentukan prioritas perbaikan yang perlu diakukan oleh pengelola. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung, wawancara, dan melalui penjaringan kuesioner pada 100 wisatawan untuk memperoleh data primer. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui dokumen berupa data statistik kunjungan dan dokumen gambar masterplan kawasan objek wisata Taman Tebing Breksi yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik DIY dan pengelola destinasi wisata Taman Tebing Breksi. Temuan penelitian menunjukan bahwa hasil penilaian tingkat kinerja berada di bawah tingkat kepentingan pada destinasi wisata Taman Tebing Breksi dengan nilai kesenjangan sebesar -0,81 (gap negatif) yang mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan antara penawaran wisata yang disediakan (tingkat kinerja) dengan permintaan wisatawan yang diharapkan (tingkat kepentingan). Kesesuaian tingkat kepentingan dan kinerja pada destinasi wisata Taman Tebing Breksi didapatkan sebesar 80,47% yang artinya bahwa kualitas pelayanan/jasa yang diberikan belum memenuhi apa yang dianggap penting oleh wisatawan. Sedangkan berdasarkan hasil analisis kuadran dalam menentukan prioritas perbaikan kinerja terdapat lima indikator yang berada dalam kuadran I atau kuadran prioritas utama yaitu indikator ketersediaan akses jalur landai, kondisi akses tangga, penampilan fisik gerbang masuk, kegiatan wisata yang beragam, dan kondisi toilet.

Taman Tebing Breksi or Breksi Cliff Park was originally a former rock mining area that has a unique landscape and then it was changed into a tourist destination. This tourist destination grows rapidly and becomes popular with a significant increase in the number of visits in a short period. This tourist destination grows into mass tourism in contradiction with the context of a geo-heritage site. This indicates a mismatch between tourism supply and demand. This condition occurs due to over- demand, while the tourism supply remains. The objectives of this study are (a) to measure the suitability of the level of importance and performance of Taman Tebing Breksi; (b) to determine priorities for improving the performance of tourist destinations in order to increase tourist satisfaction and become a consideration in determining directions or strategies in controlling sustainable tourist destinations. This study used a quantitative-qualitative deductive method. Data analysis used descriptive statistical analysis methods and Importance Performance Analysis (IPA) to measure the suitability of the level of importance and performance of Taman Tebing Breksi and determine priority improvements to be made by the manager. Data were collected by observation, interviews, and distributing questionnaires to 100 tourists to obtain primary data. Meanwhile, secondary data were obtained from the visit statistics document and the master plan document obtained from the Statistics Indonesia of Statistics of Yogyakarta Province and the manager of Taman Tebing Breksi. Based on the results of the analysis, the study showed that the performance level was lower than the level of importance in Taman Tebing Breksi with a gap value of 0.80 which indicates a significant difference between the tourism offers (performance level) and expected demand (level of importance). The suitability of the level of importance and performance at this tourist destination was 80.47%. This means that the quality of services has not met the customer’s level of importance. Meanwhile, based on the results of the quadrant analysis in determining the priority for performance improvement, 5 indicators were in quadrant I (the main priority quadrant), namely the availability of ramp access, stair access, and physical appearance of entrance gates, varied tourist activities, and toilet conditions.

Kata Kunci : Taman Tebing Breksi, kesesuaian, tingkat kepentingan, tingkat kinerja

  1. S2-2022-449450-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449450-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449450-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449450-title.pdf