Hubungan antara kepercayaan terhadap mitos kehamilan dengan perilaku kehati-hatian menjelang persalinan :: Studi pada wanita hamil Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten
KHOLILURROHMAN, Prof.Drs. Sutrisno Hadi, MA
2003 | Tesis | S2 PsikologiPenelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara kepercayaan terhadap mitos kehamilan dengan perilaku kehati-hatian menjelang persalinan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan kepercayaan terhadap mitos dan perilaku kehati-hatian menjelang persalinan pada wanita hamil yang ikut organisasi sosial keagamaan NU, Muhammadiyah dan yang tidak ikut organisasi. Subjek penelitian adalah 120 wanita hamil yang berdomisili di Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Kehamilan yang dipilih adalah kehamilan pertama dan kedua. Dan usia kehamilan 5 bulan ke atas. Dengan pegontrolan 40 NU, 40 Muhammadiyah, dan 40 tidak ikut organisasi. Selain data diperoleh dengan menggunakan metode angket, data juga diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik Momen Tangkar dan Anava 1-jalur. Hasil yang diperoleh tidak adanya hubungan yang signifikan antara kepercayaan terhadap mitos kehamilan dengan kehati-hatian menjelang persalinan. Hal ini dapat dilihat dari Koefisien korelasi (R) = 0.100 dengan peluang galat p = 0.278 > 0,050. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada perbedaan keyakinan antara wanita hamil yang ikut organisasi NU, Muhammadiyah, dan yang tidak ikut organisasi (p = 0,009). Tetapi, antara wanita hamil yang ikut organisasi NU, Muhammadiyah, dan yang tidak ikut organisasi tidak ada perbedaan dalam masalah perilaku kehati-hatian menjelang persalinan (p = 0,737). Ditolaknya hipotesis kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:, faktor seleksi subjek, serta karena semakin meredupnya pembawa mitos kehamilan akibat informasi yang dapat diperoleh dengan mudah dari penyuluh kesehatan. Meskipun demikian, jika dianalisis dari data kualitatif sedikit banyak di masyarakat Trucuk Klaten dapat dikatakan masih ada masyarakat yang mempercayai kebenaran mitos kehamilan sehingga mereka memilih untuk mematuhi pantangan bagi wanita hamil daripada melanggarnya dan jika sampai melanggar mereka berdoa kepada Allah agar diberi keselamatan terutama untuk bayi yang ada di kandungan. Sebagaimana nasihat yang disampaikan orangtua, “Ojo mbok langgar, mengko mandak numusi†(jangan kau langgar, nanti dapat berakibat buruk).
The aim this research is to examine the relationship between the belief in the myth of pregnancy and the careness of pregnancy. This research is also want to figure out the difference among the pregnant women that participate in the social religious organizations of NU, Muhammadiyah and common pregnan women. The respondents were 120 pregnant women, that consisted of 40 NU, 40 Muhammadiyah, and 40 common pregnan women, who lived in Trucuk, Klaten, Central Java. They were having the first or the second pregnancy and already had been pregnant for five months or more. The data measured by applying questionnairre of the belief in the myth of pregnancy and the careness of pregnancy. In addition, the data also collected by observation and interview. The data were analyzed both quantitatively, by product moment analysis and one-way ANOVA, and qualitatively. The results showed that there was no significant correlation between the belief in the myth of pregnancy and the care ness toward delivery (R = 0,100 , p = 0,278). The results also showed the difference among the belief of pregnant women that participate in the social religious organizations of NU, Muhammadiyah and common pregnan women (p = 0,009). However, there were no diffrence in the careness of pregnancy among them (p = 0,737). So the hypothesis was rejected. This might caused by some factors, such as the weaknesses of measurement tools, the selections of subjects, and the decrease of the myth teller because the information about pregnancy could easily get from the health consultant. However, the qualitative analysis indicated that, although just a little part of society, there were some people who still believe in the myth that made them obey any prohibitions for a pregnant women. If they broke them, they would pray to Allah for safeness and healthiness of the baby. Like the elder said, “Ojo mbok langgar, mengko mandak numusi†(Don’t break it, it will cause you having a bad luck).
Kata Kunci : Perilaku,Wanita Hamil,Mitos Kehamilan, myth, pregnancy, care ness toward delivery