HIPOALBUMINEMIA DAN GIZI BURUK PRAOPERASI SEBAGAI FAKTOR PROGNOSTIK KOMPLIKASI PASCAOPERASI MAYOR ABDOMEN

Estarina Veronica Haloho, Dr. dr. Nurnaningsih, Sp.A(K).; dr. Endy Paryanto Prawirohartono, MPH, Sp.A(K)

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINIS

Latar belakang: Hipoalbuminemia dan gizi buruk merupakan faktor yang paling sering menyebabkan buruknya penyembuhan luka dan kejadian infeksi pascaoperasi. Perbaikan albumin dan status nutrisi praoperasi diharapkan dapat mengurangi kejadian komplikasi pascaoperasi abdomen. Tujuan: Membuktikan hipoalbuminemia dan status gizi buruk praoperasi sebagai faktor prognostik kejadian komplikasi pascaoperasi mayor abdomen pada anak. Metode: Dilakukan dengan studi kohort retrospektif pada pasien anak usia 1 bulan - 18 tahun pascaoperasi mayor abdomen yang dirawat di PICU RSUP dr. Sardjito. Luaran yang dinilai adalah kejadian komplikasi pascaoperasi selama 14 hari perawatan. Hasil: Dua ratus satu pasien anak diikutsertakan dalam penelitian ini. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (54,7%). Angka kejadian komplikasi pascaoperasi abdomen adalah sebesar 21,3% dengan proporsi komplikasi terbanyak pada kejadian sepsis (14,9%). Rerata waktu untuk kejadian komplikasi pascaoperasi adalah 10,9 hari. Pada analisis multivariat didapatkan status nutrisi buruk (HR 2,09, IK95%: 1,01- 4,33 p= 0,047), kadar hipoalbuminemia praoperasi >2,5 -3,0 g/dl (HR 3,64, IK95%: 1,57-8,41 p=0,003), kadar hipoalbuminemia praoperasi <= 2,5 g/dl (HR 3,1 g/dl, IK95%: 1,11-8,64 p=0,03) dan usia <1 tahun (HR 2,16, IK95%: 1,09-4,11 p=0,026) mempunyai kontribusi terhadap kejadian komplikasi pascaoperasi abdomen pada anak. Kesimpulan: Status gizi buruk, kadar hipoalbuminemia praoperasi <= 3 g/dl dan usia 1 bulan - 1 tahun merupakan faktor prognostik kejadian komplikasi pascaoperasi abdomen pada anak.

Background: Hypoalbuminemia and severe acute malnutrition are the most common factors causing poor wound healing and the incidence of postoperative infection. Improvements in albumin and preoperative nutritional status are expected to reduce the incidence of postoperative abdominal complications. Objective: To know hypoalbuminemia preoperative and severe acute malnutrition status as prognostic factors for the incidence of postoperative major abdominal complications in children. Methods: Conducted a retrospective cohort study on pediatric patients aged 1 month -18 years after major abdominal surgery who were treated in the PICU of RSUP Dr. Sardjito. The outcome assessed was the incidence of postoperative complications during 14 days of treatment. Results: Two hundred and one pediatric patient were included in this study. The most gender is male (54.7%). The incidence of complications after abdominal surgery was 21.3% with the highest proportion of complications in the incidence of sepsis (14.9%). The mean time to the incidence of postoperative complications was 10.9 days. The multivariate analysis showed severe acute malnutrition status (HR 2.09, 95% CI: 1.01-4.33 p= 0.047), preoperative hypoalbuminemia levels >2.5 -3.0 g/dl (HR 3.64, 95% CI: 1.57-8.41, p=0.003), preoperative hypoalbuminemia level <= 2.5 g/dl (HR 3.1 g/dl, 95% CI: 1.11-8.64 p=0.03) and age <1 year (HR 2.16, 95% CI: 1.09-4.11 p=0.026) contributed to the incidence of post-abdominal surgery complications in children. Conclusion: Severe acute malnutrition status, preoperative hypoalbuminemia levels <= 3 g/dl and age 1 month -1 year are prognostic factors for postoperative abdominal complications in children.

Kata Kunci : komplikasi pascaoperasi, hipoalbuminemia, status nutrisi, praoperasi, postoperative complications, hypoalbuminemia, nutritional status, preoperative