Hubungan olah rasa dengan kematangan diri ditinjau dari usia dan lamanya mengikuti kebatinan :: Pendekatan psikologi tenomenologis kebatinan jiwa, Sumarah
MAHPUR, Mohammad, Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D
2003 | Tesis | S2 PsikologiPenelitian ini betujuan pertama, mengetahui hubungan olah rasa, lamanya mengikuti aliran kebatinan, dan usia seseorang dengan kematangan diri, perbedaan kematangan diri antara orang Sumarah dengan non-Sumarah. Kedua, mendeskripsikan praktek-praktek kebatinan secara umum dalam rangka membentuk proses kepribadian yang matang, melakukan analisis persoalan yang dialami oleh seseorang (individu) semasa krisis dan setelah keluar dari krisis sebagai proses pematangan diri dan menemukan berbagai persoalan tentang kebatinan secara spesifik. Subyek penelitian berjumlah 87 orang terdiri dari 40 anggota Sumarah dan 40 non-Sumarah serta 7 orang untuk wawancara. Alat pengumpul data menggunakan skala kematangan diri, skala olah rasa dan wawancara. Data penelitian dianalisis memakai analisis regresi, analisis variansi dan analisis fenomenologis. Hasil temuan analisisnya adalah (1) terdapat hubungan yang sangat signifikan olah rasa dengan kematangan diri (rpar = 0,440; p = 0,006 – sangat signifikan), (2) tidak terdapat hubungan yang signifikan mengenai kematangan diri jika ditinjau dari lama tidaknya mengikuti kebatinan (rpar = -0,203, p = 0,220 -- tidak signifikan), (3) tidak terdapat hubungan yang signifikan mengenai kematangan diri jika ditinjau berdasarkan usia seseorang (rpar = 0,232, p = 0,157 -- tidak signifikan), (4) terdapat perbedaan kematangan diri antara orang yang mengikuti kebatinan dengan yang tidak mengikuti kebatinan (db= 1/79 diperoleh harga F= 0,107 dengan peluang galat p = 0,003 -- sangat signifikan), orang yang mengikuti kebatinan memiliki kematangan diri (M = 112,3) yang lebih positif daripada orang yang tidak mengikuti kebatinan (M =107,1). (5) Olah rasa berarti berkumpulnya rasa, angan-angan dan budi menjadi modalitas evolusi kepribadian bergerak mulai dari kesadaran fisik sampai pencerahan ruhani, wujudnya, manunggaling kawulo gusti. (6) Pribadi yang matang merupakan menuju kasunyatan adi-duniawi yakni, kesadaran akan persoalan hidup bahwa penderitaan, problematika, harapan dan cita-cita terfokus pada tanggung jawab akan hak dan kewajiban secara utuh meliputi, diri, rumah tangga, sosial dan tuhan dan disitu harkat kemanusiaan sebagian telah ditemukan bagi pribadi-pribadi Sumarah.
This research aims, first to know correlations between sense of feeling, take a long time to follow drill spiritual and age with a mature personality, deferences between a mature personality Sumarah and non-Sumarah person. Second, to describe spiritual action as generaly, to make process good personality, to analyze problem person before and after this spiritual as a mature personality and find some specific problem in spiritual. Total research subject are 87 persons, including 40 members Sumarah and 40 members non-Sumarah and 7 persons interview. Data collection we used mature personality scale, sense of feeling scale, interview and observation. Research data was analyzed using regression analysis, variance analysis and phenomenological analysis. The result finding show that : (1) there were positive and very significant correlation between the sense of feeling and the mature personality (r par =0,44; p = 0,006 – very significant), (2) there were unsignificant correlation with a mature personality if observed from take a long time following drill spiritual (r par =-0,203, p = 0,220 – unsignificant), (3) there were unsignificant corelation with a mature personality if observed from age person (r par = 0,232, p = 0,157 – unsignificant), (4) there were significant differencies between person follow drill spiritual with unfollower (db=1/79 score F = 0,107probability p = 0,003 very significant, person who followed spiritual has mature personality ( M =112,3) more positively than who doesn’t (M = 107,1). (5) Sense of feeling means collected of feeling, imagination and enlightenment (nur budi) become evolution modal personality more from physical realize until bright soul is “human and god unity†(manunggaling kawulo gusti) (6) A mature personality purpose “supranatural phenomenon†(kasunyatan adi–duniawi) namely good aware problems life that suffering, problem itself, hope, and idea focused in responsible duty and basic human right as whole, namely self or ourselves, family, social and god, in here humanly level had been found in Sumarah personalities.
Kata Kunci : Kematangan Diri,Olah Rasa,Kebatinan, mature personality, sense of feeling, following time, age, Sumarah, spiritual, Java, phenomenology.