Laporkan Masalah

Investigasi Kondisi Dekat Permukaan Pada Area Manifestasi Panas Bumi Kawah Sikidang, Lapangan Panas Bumi Dieng, Jawa Tengah Menggunakan Metode Dipole - Dipole dan Schlumberger

MUHAMMAD AJI WIYUDA, Saptono Budi Samodra, S.T., M.Sc.; Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., IPM.

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Area manifestasi panas bumi Kawah Sikidang terletak di lapangan panas bumi Dieng, Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pada tahun 2019 area wisata Kawah Sikidang dikunjungi oleh lebih dari 400.000 wisatawan. Manifestasi panas bumi di area Kawah Sikidang meliputi fumarola, kolam lumpur, steaming ground, dan batuan teralterasi. Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk mengidentifikasi fluida hidrotermal di dekat permukaan berdasarkan hasil interpretasi model tahanan jenis dari data geolistrik (konfigurasi dipole-dipole dan Schlumberger), pengukuran suhu permukaan dan pengamatan geologi permukaan serta menentukan zona konduktif menggunakan data resistivitas, pengukuran suhu permukaan, dan geologi permukaan. Berdasarkan model resistivitas satu dimensi dan dua dimensi, anomali resistivitas yang sangat rendah tersebut diperkirakan sebagai fluida hidrotermal yang berasosiasi dengan kemunculan manifestasi panas bumi di permukaan memiliki orientasi relatif barat laut - tenggara. Anomali resistivitas rendah juga diperkirakan berasosiasi dengan batuan teralterasi, sedangkan anomali resistivitas yang tinggi pada lokasi penelitian diduga merupakan batuan lava andesit Gunung Pangonan yang didukung oleh data litologi pada sumur DNG-1. Beberapa zona konduktif dominan ditemukan di area wisata Kawah Sikidang yang melampar ke arah barat laut - tenggara. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi baru mengenai sistem hidrotermal di area Kawah Sikidang, yang dapat membantu membuka perspektif baru di wilayah Dieng dan untuk mendorong pengembangan pariwisata panas bumi.

Kawah Sikidang geothermal manifestation area is located in Dieng geothermal field, Banjarnegara, Central Java Province, Indonesia. In 2019 more than 400.000 people visited Kawah Sikidang tourism area. Some of the surface manifestation in this area include fumaroles, mud pools, steaming grounds, and altered ground. This research aim is to identify hydrothermal fluid below the surface and estimate the area of conductive zone using resistivity model from geoelectric data (dipole-dipole and Schlumberger configuration), surface temperature measurements, dan geological observation. Based on the results of 1D and 2D resistivity model, the low resistivity anomaly is thought to be a hydrothermal fluid that associated with surface geothermal manifestations appearence has a relatively northwest - southeast trend orientation. The low resistivity anomaly also assumed to be associated with altered rocks in the study area, while the high resistivity anomaly is thought to be Pangonan andesitic lava that supported with well lithological data of DNG-1. Several conductive zone dominantly found in the Kawah Sikidang tourism area with relatively northwest - southeast orientation. This research is expected to add new information of the hydrothermal system's context in Kawah Sikidang area, which can help to opening new perspectives in the Dieng region and to encourage regional thermal tourism development.

Kata Kunci : geolistrik, schlumberger, dipole-dipole, kawah sikidang, resistivitas, panas bumi