Laporkan Masalah

Kebijakan Kolaboratif Penanganan UMKM Industri Kreatif yang Terdampak Pandemi Covid-19 di Kabupaten Bantul

DIDIK SETIYAWAN, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D; Dr. Hakimul Ikhwan, M.A

2022 | Tesis | MAGISTER KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEBIJAKAN

Pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa secara ekonomi khususnya pada UMKM industri kreatif. Hal ini karena adanya pembatasan sosial berskala besar, sehingga lingkungan sosial masyarakat berubah dan menjadikan menurunnya kondisi UMKM di industri kreatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kebijakan kolaboratif untuk menangani dampak pandemi Covid-19 bagi UKM industri kreatif di Kabupaten Bantul. Penelitian ini membahas program apa saja yang dilakukan, peran aktor dalam program dan kegiatan yang dilakukan dan mengetahui faktor penghambatan dan pendukung kolaborasi pada penanganan dampak pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memiliki dua jenis data yaitu data primer yang diperoleh dari wawancara dan data sekunder yang dikumpulkan melalui dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kebijakan yang dilakukan tertuang pada Kebijakan penanganan dampak pandemi Covid-19 bagi UMKM industri kreatif tertuang berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 126 tahun 2020 tentang Penggunaan Produk Lokal Daerah. Berdasarkan kebijakan yang dibuat, terdapat tiga program utama yang khusus dilakukan untuk UMKM industri kreatif agar memperoleh pasar. Pertama, program pemberdayaan padat karya yang menyasar UMKM batik dan jahit. Kedua, program pelatihan dan pendampingan bisnis online yang menyasar UMKM kerajinan kulit di Manding. Ketiga, kegiatan pameran yang diselenggarakan ASMINDO di Ambarukmo Plaza yang menyasar UMKM kerajinan dan mebel. Aktor yang terlibat dalam program tersebut terdiri dari Dinas KUKMP, akademisi, ASMINDO, dan UMKM industri kreatif. Faktor penghambat dan pendukung terdiri dari faktor budaya, institusi dan sumber daya manusia.

The Covid-19 pandemic has had a tremendous impact on the economy, especially for the creative industry MSMEs. This is because of large-scale social restrictions, so that the social environment of the community changes and makes the condition of MSMEs in the creative industry decline. This study aims to determine collaborative policies to deal with the impact of the Covid-19 pandemic for creative industry SMEs in Bantul Regency. This study discusses what programs are carried out, the role of actors in the programs and activities carried out and finds out the factors that hinder and support collaboration in handling the impact of the Covid-19 pandemic. This study uses a qualitative method that has two types of data, namely primary data obtained from interviews and secondary data collected through documentation and literature study. The results of the study explain that the policies carried out are contained in the policy for handling the impact of the Covid-19 pandemic for creative industry SMEs based on the Bantul Regent Regulation Number 126 of 2020 concerning the Use of Regional Local Products. Based on the policies made, there are three main programs that are specifically carried out for creative industry SMEs in order to gain market share. First, a labor-intensive empowerment program that targets batik and sewing SMEs. Second, online business training and mentoring programs targeting leather craft SMEs in Manding. Third, the exhibition activities organized by ASMINDO at Ambarukmo Plaza targeting MSMEs in handicrafts and furniture. Actors involved in the program consist of the KUKMP Office, academics, ASMINDO, and creative industry SMEs. The inhibiting and supporting factors consist of cultural factors, institutions and human resources.

Kata Kunci : Kebijakan Publik, Tata Kelola Kolaboratif, Pandemi Covid -19/ Public Policy, Collaborative Governance, Covid- 19 Pandemic

  1. S2-2022-467868-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467868-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467868-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467868-title.pdf