Laporkan Masalah

KAJIAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI GASTROINTESTINUM PADA ANJING DI KABUPATEN SLEMAN

GUSTAF E SILALAHI, Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P.; Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, M.P.

2022 | Tesis | MAGISTER SAINS VETERINER

Tidak sedikit agen patogen yang menginfeksi gastrointestinum pada anjing diketahui bersifat zoonosis. Infeksi gastrointestinum dapat disebabkan oleh faktor penyebab infeksi seperti virus, bakteri dan agen patogen lainnya. Kajian faktor risiko infeksi gastrointestinum pada populasi anjing di Kabupaten Sleman belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko kejadian infeksi gastrointestinum pada populasi anjing di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan kajian kasus kontrol, dengan mengambil 49 ekor anjing dengan gejala diare dan gambaran darah yang menunjukkan infeksi agen patogen (kasus) dan 49 ekor anjing dengan status sehat (kontrol) yang berasal dari wilayah Kabupaten Sleman. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang meliputi manajemen pemeliharaan, manajemen kesehatan, selain itu juga dikumpulkan data anamnesa, pemeriksaan umum dan pemeriksaan spesimen darah. Indikasi dari pemeriksaan darah menunjukkan kasus infeksi gastrointestinum di wilayah Kabupaten Sleman disebabkan oleh bakteri dan/atau parasit dan faktor risiko terbesar adalah anjing yang tidak pernah divaksin (OR=5,1). Peningkatan pemberian obat cacing, vaksinasi dan informasi manajemen pemeliharaan anjing yang baik perlu disampaikan secara rutin kepada pemilik hewan kesayangan.

A number of pathogenic agents that infect the gastrointestinal tract in dogs are known to be zoonotic. Gastrointestinal infections can be caused by infectious factors such as viruses, bacteria and other pathogenic agents. The study of risk factors for gastrointestinal infection in the dog population in Sleman district has never been done. The purpose of this study was to determine the risk factors for the incidence of gastrointestinal infections in the dog population in Sleman Regency. This study used a case-control study, by taking 49 dogs with diarrhea symptoms and blood images showing infection with pathogenic agents (cases) and 49 dogs with healthy status (controls) originating from the Sleman Regency area. Data were collected using a questionnaire which included maintenance management, health management, in addition to anamnesis data, general examination, and examination of blood specimens. Indications from hematological changes show cases of gastrointestinal infection in Sleman Regency caused by bacteria and/or parasites and the biggest risk factor is dogs that have never been vaccinated (OR=5,1). Increased deworming, vaccination and information on good dog maintenance management needs to be communicated regularly to pet owners.

Kata Kunci : faktor risiko, populasi anjing, infeksi gastrointestinum, Kabupaten Sleman.

  1. S2-2022-470078-abstract.pdf  
  2. S2-2022-470078-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-470078-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-470078-title.pdf