Laporkan Masalah

Eksistensi Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Cemong Karya Ida Fitri

DEDEK GUNAWAN, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum.

2022 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Mitos tetang menjadi perempuan, yang telah terinternalisasi, membuat keterpinggiran perempuan kerap tidak disadari. Hal ini banyak digambarkan oleh Ida Fitri dalam kumpulan cerpennya berjudul Cemong. Sebagai penulis yang berdomisili di Aceh, cerpen-cerpen Ida Fitri memang lebih banyak berlatar Aceh, namun isu dan situasi yang diangkat sejatinya adalah situasi yang dialami perempuan secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk membahas eksistensi perempuan dalam kumpulan cerpen Cemong karya Ida Fitri, yakni situasi perempuan sebagai liyan, serta upaya tokoh perempuan dalam bereksistensi sebagai diri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah feminis eksistensialis yang dikemukakan oleh Simone de Beauvoir. Dalam padangan Beauvoir, relasi manusia yang bias gender telah menempatkan keberadaan perempuan sebagai liyan, yang mana hal ini menyalahi hal kebebasannya sebagai manusia. Akan tetapi, sosialisasi sejak dini dan intervensi tentang menjadi perempuan kerap membuat perempuan meyakini bahwa keberadaannya memang untuk mendukung dan/atau melengkapi laki-laki, sang subjek. Maka dari itu, penting bagi perempuan untuk terlibat secara aktif dalam dan bersama masyarakat. Adapun metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keliyanan perempuan dalam kumpulan cerpen Cemong terepresentasikan melalui situasi-situasi yang dihadapinya, yakni dalam pernikahan, kesetiaan pada pasangan yang sekaligus menunjukkan penerimaannya sebagai liyan, domestikasi, dan budaya patriarki, di mana hal ini membuat perempuan menjadi pasif, mengalami subordinasi, tidak mandiri, serta merenggut kebebasannya. Sementara itu, eksistensi perempuan sebagai diri tergambarkan melalui aktifitas dan keterlibatannya dalam ranah pendidikan dan lingkungan kerja, serta pilihan hidup yang diputuskan dengan pertimbangan dan untuk diri sendiri.

The myth of being a woman, which has been internalized, makes the marginalization of women often unconscious. This is widely described by Ida Fitri in her short story collection entitled Cemong. As an author who lives in Aceh, Ida Fitri's short stories are more Aceh background, but the issues and situations raised are actually situations experienced by women in general. This study aims to explain the existence of women in a collection of short stories Cemong by Ida Fitri, namely the situation of women as Others, as well as the efforts of female characters to exist as the self. The theory used in this study is existentialist feminism initiated by Simone de Beauvoir. According to Beauvoir, social constructs have placed the existence of women as the Other in human relations, which violates her right to freedom as a human being. However, early socialization and intervention about being a woman often make women believe that their existence is indeed to support and/or complement the man, the subject. Therefore, it is important for women to be actively involved in and with society. The method used is qualitative descriptive method. The results of this study show that women as the Other in Cemong short story collection represented through the situations he faced, namely in marriage, loyalty to the couple who also showed acceptance as the other, domestication, and patriarchal culture, where this makes women passive, subordinated, not independent, and takes away their freedom. Meanwhile, the existence of women as the self is illustrated through their activities and involvement in the realm of education and the work environment, as well as life choices dicided with consideration and for themselves.

Kata Kunci : eksistensi, feminisme, liyan, second sex

  1. S2_2022_452050_abstract.pdf  
  2. S2_2022_452050_bibliography.pdf  
  3. S2_2022_452050_tableofcontent.pdf  
  4. S2_2022_452050_title.pdf