Laporkan Masalah

KORELASI ANTARA DURASI PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PASIEN NEONATUS DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HARTATI MAHMUDA, Dr. apt. Rina Mutiara,M.Pharm; Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS

2022 | Tesis | MAGISTER FARMASI KLINIK

Neonatus adalah populasi pasien terbanyak yang menggunakan terapi nutrisi parenteral, karena sebagian besar bayi prematur dan bayi lahir dengan berat sangat rendah < 2.500 g akan membutuhkan terapi dukungan nutrisi sesegera mungkin setelah lahir. Pemberian nutrisi parenteral pada pasien neonatus dapat mempengaruhi pertumbuhan pasca-kelahiran, meningkatkan perkembangan saraf, dan mengurangi risiko kematian. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi korelasi durasi pemberian nutrisi parenteral dengan peningkatan berat badan pada pasien neonatus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasi potong lintang. Penelusuran riwayat pemberian nutrisi parenteral yang diberikan saat awal kelahiran pada pasien menggunakan metode retrospektif melalui rekam medik dan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo pada periode Jaunuari-Desember 2021. Sampel penelitian ini adalah pasien neonatus dengan berat badan < 2.500 g yang diberikan nutrisi parenteral di bangsal perinatologi sejumlah 58 neonatus. Penelitian dilaksakanan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Data yang diambil pada penelitian ini adalah berat badan (BB) pasien neonatus. Pada hasil analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi pearson, analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linier berganda dengan taraf kepercayaan 95% dan kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi antara durasi pemberian nutrisi parenteral dengan peningkatan berat badan pada pasien noenatus (p < 0,05). Tidak terdapat korelasi durasi pemberian nutrisi parenteral dengan durasi rawat inap (p > 0,05). Pemberian nutrisi parenteral terbukti meningkatkan berat badan pada neonatus sehingga diharapkan memberikan perkembangan neonatus yang optimal.

Neonates are the largest population who use parenteral nutrition therapy, because most premature infants and infants born with very low weight < 2,500 g will require nutritional therapy support that is possible after birth. Maternal nutrition in neonates can affect postnatal growth, improve neurodevelopment, and reduce the risk of death. This study aims to increase the quantity of parenteral nutrition with weight gain in neonates. This study used a cross-sectional observational research design. Tracing the history of parenteral nutrition given at the beginning of birth to patients using a retrospective method through medical records and hospital management information systems (SIM RS) at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo in the period January-December 2021. The sample of this study was neonate patients weighing <2,500 g who were given parenteral nutrition in the perinatology ward totaling 58 neonates. The research was carried out at the National Central General Hospital dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. The data taken in this study is the weight (BB) of neonates. The results of statistical analysis used were Pearson correlation test, linear regression analysis and multiple linear regression analysis with 95% confidence level and significance of p <0.05. The results of this study showed a correlation between parenteral nutrition and weight gain in neonatal patients (p < 0.05). There was no correlation between parenteral nutrition and duration of hospitalization (p > 0.05). Parenteral nutrition is proven to increase weight in neonates so that it is expected to provide optimal neonatal development.

Kata Kunci : Berat Badan, Neonatus, Nutrisi parenteral, perinatologi