Laporkan Masalah

Nilai-Nilai dan Fungsi Ekologi Sastra Lisan Rejang di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu: Kajian Ekokritik Sastra

RIQQAH DHIYA R, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum.

2022 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran ekologis dalam sastra lisan Rejang serta menemukan nilai-nilai dan fungsi ekologis dalam sastra lisan Rejang. Untuk mengungkap hal tersebut digunakan teori kelisanan Ruth Finnegan dengan teori ekokritik sastra Greg Garrard dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data sastra lisan dilakukan dengan studi lapangan secara langsung di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dengan teknik observasi, wawancara, pencatatan, perekaman, dokumentasi, dan studi pustaka. Metode pengolahan data dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data, mentranskripkan data, menerjemahkan data dari Bahasa Rejang ke Bahasa Indonesia, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa 1) sastra lisan Rejang memberikan gambaran ekologis Rejang yang telah ada sejak awal kedatangan orang-orang Rejang ke Sumatera, kekayaan dan keindahan alam ini lah yang kemudian memberikan ruang hidup bagi nenek moyang Suku Rejang untuk menetap dan membangun kebudayaannya menjadi kelompok etnik terbesar di Bengkulu, 2) terdapat nilai-nilai kearifan ekologis yang terkandung di dalam sastra lisan Rejang yaitu dominasi alam terhadap manusia, hubungan timbal balik antara alam dan manusia, serta alam sebagai indikator terlaksananya aturan dan nilai-nilai dalam masyarakat, 3) kearifan ekologis dalam sastra lisan Rejang memiliki beberapa fungsi yaitu untuk meningkatkan kepekaan terhadap gejala alam, mengukuhkan posisi antara manusia dan alam, menjadi sumber inspirasi bagi manusia, serta menjadi sarana pemberlaku norma lingkungan. Seluruh kekayaan nilai dan fungsi yang terkandung di dalam sastra lisan Rejang ini dapat menjadi instrumen untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan alam pada masyarakat Rejang sehingga bencana krisis lingkungan yang mengancam kehidupan manusia dapat teratasi dari akar permasalahannya yaitu perilaku dan sikap manusia terhadap alam.

This study aims to reveal the ecological picture in the oral literature of Rejang and to find the ecological values and functions in the oral literature of Rejang. To reveal this, Ruth Finnegan's oral theory and Greg Garrard's literary ecocritic theory were used using qualitative methods. The collection of oral literature data was carried out by direct field studies in Rejang Lebong Regency, Bengkulu Province with the techniques of observation, interview, recording, recording, documentation, and literature study. The data processing method is carried out by searching and collecting data, transcribing data, translating data from Rejang Language to Indonesian, analyzing, and drawing conclusions. Based on the results of the analysis, it was found that 1) Rejang oral literature provides an ecological picture of Rejang that has existed since the early arrival of the Rejang people to Sumatra, this wealth and natural beauty which then provided a living space for the ancestors of the Rejang Tribe to settle down and build their culture into a group. the largest ethnic group in Bengkulu, 2) there are values of ecological wisdom contained in the oral literature of Rejang, namely the dominance of nature over humans, the reciprocal relationship between nature and humans, and nature as an indicator of the implementation of rules and values in society, 3) wisdom Ecology in Rejang oral literature has several functions, namely to increase sensitivity to natural phenomena, strengthen the position between humans and nature, become a source of inspiration for humans, and become a means of enforcing environmental norms. The entire wealth of values and functions contained in the Rejang oral literature can be an instrument to increase awareness of protecting the natural environment in the Rejang community so that environmental crises that threaten human life can be resolved from the root of the problem, namely human behavior and attitudes towards nature.

Kata Kunci : Sastra Lisan, Rejang, Kearifan Lokal, Ekokritik Sastra

  1. S2-2022-452059-abstract.pdf  
  2. S2-2022-452059-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-452059-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-452059-title.pdf