Endoparasit pada Rusa Timor (Rusa timorensis Blainville, 1822) dan Rusa Tutul (Axis axis Erxleben, 1777) di Kebun Binatang Gembiraloka dan PIAT UGM

AFRANETTA AULYA A W, Dr. Dra. Rr. Upiek N. W. Astuti, DAPE, M.Biomed.

2022 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Rusa timor {Rusa timorensis (Blainville, 1822)} dan rusa tutul {Axis axis (Erxleben, 1777)} merupakan dua jenis rusa yang dipelihara secara eksitu dengan tujuan konservasi maupun edukasi pada masyarakat. Kebun Binatang Gembiraloka dan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM merupakan konservasi eksitu yang memelihara kedua jenis rusa tersebut. Rusa yang dipelihara secara eksitu akan memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap kondisi kandang, kebersihan kandang, dan pengecekan kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang bertujuan 1) Mengobservasi keanekaragaman endoparasit yang menginfeksi rusa tutul dan rusa timor yang dipelihara di Kebun Binatang Gembiraloka dan PIAT UGM; 2) Menganalisis tingkat prevalensi endoparasit yang menginfeksi rusa; dan 3) Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat prevalensi endoparasit pada kedua lokasi tersebut. Metode yang digunakan adalah flotasi dengan garam fisiologis jenuh dan sedimentasi. Hasil pemeriksaan ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif untuk tingkat prevalensi. Endoparasit yang ditemukan pada rusa dari Kebun Binatang Gembiraloka adalah: Ascaris, Strogyloides, Taenia, Moniezia cf., Paramphitomum, dan Balantidium, sedangkan endoparasit yang ditemukan di PIAT UGM, yaitu, Ascaris, Strogyloides, Taenia, dan Schistosoma cf. Prevalensi endoparasit tertinggi pada rusa timor dan rusa tutul di kedua lokasi adalah Prevalensi endoparasit tertinggi pada rusa timor dan rusa tutul pada kedua lokasi adalah Ascaris, 73% (metode flotasi garam fisiologis jenuh). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat prevalensi endoparasit pada rusa timor dan rusa tutul pada kedua lokasi tersebut adalah kondisi kandang, jenis pakan, serta penengecekan kesehatan secara rutin.

Timor deer {Rusa timorensis (Blainville, 1822)} and spotted deer {Axis axis (Erxleben, 1777)} are kept ex-situ for conservation and public education purposes. Gembiraloka Zoo and Center for Agrotechnology Innovation (PIAT) UGM are ex-situ conservation that maintain both species. Deer that are kept in this location will have a high dependence on the condition of the cage, cleanliness of the cage, and health checks. Therefore, it is necessary to conduct research with the following objectives: 1) Observing the endoparasite diversity that infect spotted deer and timor deer at Gembiraloka Zoo and PIAT UGM; 2) Analyze the prevalence of endoparasites that infect the deer; and 3) Determine the factors that influence the prevalence of endoparasites in spotted deer and timor deer at both locations. Flotation with saturated salt and sedimentation were used in this research. The result were tabulated and analyzed descriptively for the prevalence level. The endoparasites of the deer from Gembiraloka Zoo were Ascaris, Strogyloides, Taenia, Moniezia cf., Paramphitomum, and Balantidium, while, from PIAT UGM were Ascaris, Strogyloides, Taenia, and Schistosoma cf. The highest prevalence of endoparasites for all research location was Ascaris, 73% (flotation with saturated salt method). Factors influencing the prevalence of endoparasites in timor deer and spotted deer at both locations are cage condition, feed, and routine health checks.

Kata Kunci : endoparasit, prevalensi, rusa timor, rusa tutul