Laporkan Masalah

Eksistensi Budaya Menyirih Suku Karo dalam Perspektif Pemuda dan Masyarakat

HERMA YELLA KARO K, Fuji RiangPrastowo, S.Sos. M.Sc

2022 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Penelitian ini berjudul �Eksistensi Budaya Menyirih Suku Karo dalam Perspektif Pemuda dan Masyarakat� yang dilakukan di Desa Rante besi, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang eksitensi dan makna menyirih di kalangan pemuda yang ada di desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan cara masyarakat mempertahankan tradisi ini sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer seperti wawancara, dokumentasi. Sedangkan data sekunder yang diambil dari jurnal, literatur dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan tradisi menyirih. Teori yang digunakan dalam penelitian ialah teori ritual dari Catherine bell dan teori Reflexive Identity dari Anthony Giddens. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa tradisi menyirih sudah mengalami pergeseran makna tetapi akan tetap eksis dan bertahan sampai kedepannya. Selain itu, menyirih menjadi suatu kebutuhan pokok bagi penyirih. Berbeda dengan waktu dulu bahwa menyirih dilakukan karena ada momen sakral dan acara keadatan. Pergeseran ini terjadi karena masuknya teknologi ke desa ini dan banyaknya mitos bahwa menyirih dapat menyehatkan gigi dan mulut juga dapat mempercantik penampilan.

Penelitian ini berjudul �Eksistensi Budaya Menyirih Suku Karo dalam Perspektif Pemuda dan Masyarakat� yang dilakukan di Desa Rante besi, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang eksitensi dan makna menyirih di kalangan pemuda yang ada di desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan cara masyarakat mempertahankan tradisi ini sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer seperti wawancara, dokumentasi. Sedangkan data sekunder yang diambil dari jurnal, literatur dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan tradisi menyirih. Teori yang digunakan dalam penelitian ialah teori ritual dari Catherine bell dan teori Reflexive Identity dari Anthony Giddens. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa tradisi menyirih sudah mengalami pergeseran makna tetapi akan tetap eksis dan bertahan sampai kedepannya. Selain itu, menyirih menjadi suatu kebutuhan pokok bagi penyirih. Berbeda dengan waktu dulu bahwa menyirih dilakukan karena ada momen sakral dan acara keadatan. Pergeseran ini terjadi karena masuknya teknologi ke desa ini dan banyaknya mitos bahwa menyirih dapat menyehatkan gigi dan mulut juga dapat mempercantik penampilan.

Kata Kunci : Tradisi, menyirih, pemuda, masyarakat.

  1. S1_2022_394665_abstract.pdf  
  2. S1_2022_394665_bibliography.pdf  
  3. S1_2022_394665_tableofcontent.pdf  
  4. S1_2022_394665_title.pdf