Gambaran Tingkat Pengetahuan Kesiapsiagaan Bencana Akibat Kejadian Alam pada Guru SLB di Daerah Istimewa Yogyakarta
DESKANTARI MURTI A S, Syahirul Alim, S.Kp., M.Sc., Ph.D;Kurnia Putri Yuliandari, S.Kep., Ns., M.Sc
2022 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATANLatar Belakang: Guru memiliki peran penting dalam mengimplementasikan kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah terutama dengan siswa yang memiliki ketergantungan tinggi pada sekitarnya. Pengetahuan yang dimiliki menjadi suatu variabel penting untuk dapat menerapkan kesiapsiagaan bencana yang inklusif dan komprehensif untuk pengurangan risiko bencana (PRB). Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kesiapsiagaan bencana akibat kejadian alam pada guru SLB di DIY. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional dilakukan dengan melibatkan 125 guru di 7 (tujuh) SLB pada bulan Mei 2022. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner adopsi Herdwiyanto & Sudaryono dan dimensi kesiapsiagaan Sutton & Tierney dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil: Sebanyak 54,3% responden memiliki tingkat pengetahuan kesiapsiagaan pada kategori tinggi dengan skor sama atau lebih besar dari nilai median yaitu 85(69-108). Skor tertinggi (100%) diperoleh pada item pengetahuan mengenai tindakan kesiapsiagaan bencana dan instruksi terkait perlindungan diri. Sebesar 59,2% responden memiliki skor rendah pada item terkait perlunya makanan kaleng/instan pada saat keadaaan darurat di sekolah dan 58,4% responden memiliki pengetahuan rendah terkait asuransi kebencanaan. Kesimpulan: Sebagian besar tingkat pengetahuan kesiapsiagaan bencana akibat kejadian alam pada guru SLB di DIY masuk dalam kategori tinggi. Namun, tetap diperlukan upaya peningkatan pengetahuan melalui edukasi bencana dan pelatihan kesiapsiagaan rutin.
Background: Special school teachers have significance role in implementing school disaster preparedness. Their knowledge is an important variable in order to implement inclusive and comprehensive disaster preparedness for DRR. Objective: To describe knowledge regarding natural disaster preparedness among special school teachers in DIY. Methods: A quantitative descriptive study with a cross-sectional design were used involving 125 teachers from 7 (seven) special schools in May 2022. The Herdwiyanto & Sudaryono adoption from Sutton & Tierney preparedness dimensions questionnaire were used as instrument. Data analysis was carried out using descriptive analysis. Results: A total of 54.3% of respondents have a high category on disaster preparedness knowledge level with a score equal to or greater than the median value of 85 (69-108). The highest score (100%) was obtained on the knowledge item regarding disaster preparedness and instructions related to self-protection. 59.2% of respondents had low scores on items related to canned/instant food during an emergency situation at school and 58.4% of respondents had low scores on knowledge regarding disaster insurance. Conclusion: Study concluded that special school teacher�s knowledge abaout natural disaster preparedness in DIY was in satisfactory level. However, disaster preparedness training and promotion remain necessary to be implemented regularly to increase knowledge. Keywords: Knowledge, Disaster preparedness, School community, Sudents with disabilities, Teachers.
Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Kesiapsiagaan bencana, Komunitas sekolah, Siswa penyandang disabilitas, Guru