Laporkan Masalah

Kajian Ekologi Bentanglahan Karst Di Sekitar Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Gunungkidul

BERNADETTA INDRI DWI ASTUTI, Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si.

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kabupaten Gunungkidul melewati kawasan bentang alam karst Gunungsewu. Karst merupakan salah satu bentanglahan yang ada di wilayah beriklim topis. Keberadaan karst ditandai oleh adanya lapisan batuan gamping CaCO3. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perubahan ekologi bentanglahan karst dan dampak pembangunan JJLS terhadap kelestarian airtanah pada tahun 2005-2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spatial Landscape Impact Assasment (SLIA) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam peneltian ini terdiri dari citra landsat 7 ETM+ tahun, citra google earth, citra sentinel 2A dan peta sensitivitas akuifer karst di Kabupaten Gunungkidul. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yakni pembangunan JJLS berdampak negatif bagi kelestarian alam. Analisis menggunakan metode SLIA menunjukkan bahwa luas area permukaan, jumlah fragmentasi lahan, dan luas reduksi kawasan ekologi dan secara berurutan bernilai 221,94 ha, 299 patch, dan 349,481 ha. Pembangunan JJLS juga berdampak kepada berkurangnya 10,59 ha area konservasi cagar geologi, 8 titik gua/ponor dan 1 mataair.

Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) in Gunungkidul Regency crosses the Gunungsewu karst landscape area. Karst is one of the common landscapes in a tropical climate region. The existence of karst is associated with the presence of limestone layers of CaCO3. This study aims to analyze the ecological change of the karst landscape and the impacts of JJLS for the groundwater consevation in 2005-2020. Ecological landscape change is analyzed by the Spatial Landscape Impact Assessment (SLIA) with the descriptive qualitative method approach. The data used for this research was Landsat 7 ETM+ images, google earth images, and groundwater sensitivity maps in Gunungkidul Regency. The result of this study shows that the construction of JJLS has a negative impact on nature conservation. The SLIA analysis shows that the surface area, the amount of land fragmentation, and the area of reduction of the ecological area were respectively 221.94 ha, 299 patches, and 349.481 ha. The JJLS development also resulted in the reduction of 10.59 ha of geological reserve conservation areas, 8 dry caves/ponor, and 1 spring.

Kata Kunci : JJLS, karst, SLIA, sensitivitas akuifer

  1. S1-2022-412016-abstract.pdf  
  2. S1-2022-412016-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-412016-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-412016-title.pdf