EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN PENDIDIKAN 6 LANTAI BERDASARKAN ASCE 41-17 DENGAN GEMPA KALA ULANG 475 TAHUN

VINCENT LIMIN G, Prof. Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., DEA., IPU

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang menjadi letak pertemuan dari beberapa lempeng tektonik dan jalur gempa teraktif dunia sehingga sering mengalami gempa bumi. Gempa bumi menyebabkan kerugian baik menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material yang besar. Oleh karena itu, diperlukan langkah mitigasi atau pencegahan dalam meminimalisir kerugian yang terjadi. Di Indonesia, banyak sekali kegagalan struktur bangunan yang terjadi akibat dari gempa bumi karena saat perancangan bangunan menggunakan standar peraturan yang lama. Maka diperlukan suatu evaluasi pada komponen struktural bangunan terhadap level kinerja yang ditargetkan dengan beban gempa tertentu. Hasil dari evaluasi didapatkan struktur bangunan masih berfungsi dengan baik setelah terjadinya gempa bumi. Evaluasi dilakukan pada struktur bangunan pendidikan 6 lantai yang terletak di Yogyakarta dengan gempa kala ulang 475 tahun yang berpedoman pada ASCE 41-17. Evaluasi dilakukan dengan memodelkan struktur bangunan menggunakan perangkat lunak CSI ETABS. Prosedur evaluasi dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap yaitu Screening (Tier 1) yang terdiri dari Quick Checks dan Checklist kemudian dilanjutkan dengan Deficiency-based Evaluation (Tier 2) dengan metode linear dinamik (LDP) dengan respon spektrum. Target level kinerja struktural pada penelitian ini adalah Immediate Occupancy. Hasil dari Tier 1 didapatkan beberapa komponen struktural tidak memenuhi persyaratan Quick Checks dan Checklist sehingga diperlukan evaluasi lanjutan yaitu Tier 2. Pada tahap evaluasi Tier 2 dilakukan evaluasi komponen struktural balok, kolom, dan dinding geser. Pada komponen balok, kolom dan dinding geser terdapat beberapa komponen yang tidak memenuhi persyaratan untuk level kinerja Immediate Occupancy sehingga berpotensi terjadi defisiensi. Pada pemeriksaan simpangan antar lantai didapatkan hasil pemeriksaan memenuhi persyaratan untuk level kinerja Immediate Occupancy. Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan struktur bangunan pendidikan 6 lantai tidak memenuhi target kinerja Immediate Occupancy untuk gempa kala ulang 475 tahun.

Indonesia is an archipelagic country which is the meeting place of several tectonic plates and the world's most active earthquake path so that it often experiences earthquakes. Earthquakes cause losses both causing many casualties and large material losses. Therefore, mitigation or prevention steps are needed to minimize the losses that occur. In Indonesia, many structural failures occur as a result of earthquakes because when designing buildings using old regulatory standards. So we need an evaluation of the structural components of the building against the targeted performance level with a certain earthquake load. The results of the evaluation showed that the structure of the building was still functioning properly after the earthquake. The evaluation was carried out on a 6-story educational building structure located in Yogyakarta for earthquakes with mean return period of 475 years based on ASCE 41-17. Evaluation is done by modeling the building structure using CSI ETABS software. The evaluation procedure is divided into 2 stages, Screening (Tier 1) which consists of Quick Checks and Checklists then followed by Deficiency-based Evaluation (Tier 2) using the linear dynamic method (LDP) with a response spectrum. The target level of structural performance in this study is Immediate Occupancy. The results from Tier 1 show that several structural components do not meet the Quick Checks and Checklist requirements so that further evaluation continues to Tier 2. At the Tier 2 evaluation stage, structural components of beams, columns, and shear walls are evaluated. In the beam, column and shear wall components there are several components that do not meet the requirements for the Immediate Occupancy performance level so that there is a potential for deficiency to occur. In the inspection of the deviation between floors, the results of the inspection meet the requirements for the Immediate Occupancy performance level. From the results of the inspection, it can be concluded that the 6-story educational building structure does not meet the Immediate Occupancy performance target for an earthquake with a mean return period of 475 years.

Kata Kunci : struktur bangunan, evaluasi, gempa, Immediate Occupancy, ASCE 41-17