Analisis Risiko pada UMKM Olahan Ubi kayu (Manihot utilissima L.) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
SILVIA NUR TIASWATI, Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE ; Ir. Pujo Saroyo, M.Eng. Sc.
2022 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANUbi kayu (Manihot utilissima L.) merupakan salah satu tanaman pangan pengganti beras yang cukup penting peranannya dalam menopang ketahanan pangan suatu wilayah dimana produksinya yang melimpah dan dapat diolah menjadi berbagai jenis produk. Berbagai produk olahan ubi kayu yang dibuat memicu timbulnya berbagai jenis risiko yang terjadi pada bahan baku, proses produksi, alat dan teknologi, pemasaran, serta finansial. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi risiko yang terjadi pada UMKM olahan ubi kayu kemudian memprioritaskan risiko yang terjadi dan dampak yang ditimbulkan serta merumuskan strategi mitigasi pada risiko yang diprioritaskan. Metode penelitian dilakukan dengan convenience sampling dan snowball sampling melalui indepth interview kepada pemilik UMKM olahan ubi kayu. Lokasi penelitian di sentra produksi ubi kayu wilayah Kecamatan Saptosari, Kecamatan Ponjong, dan Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode analisis risiko dilakukan menggunakan standar ISO 31000:2018 dan prioritas risiko ditentukan dari nilai RPN (Risk Priority Number). Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasinya berbagai risiko pada setiap pemilik UMKM olahan ubi kayu. Risiko yang teridentifikasi terdapat 24 risiko dengan 10 risiko pada level avoid risk, 4 risiko pada level transfer risk, 1 risiko pada level manage risk, dan 9 risiko pada level appetite risk. Dampak yang dialami UMKM olahan ubi kayu yaitu biaya produksi yang tinggi dan jumlah kerugian yang besar sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Mitigasi yang dilakukan yaitu mencari dan memilih pemasok bahan baku tambahan dengan harga terendah, menyediakaan peralatan dan mesin yang dibutuhkan, membuat produk dengan tampilan semenarik mungkin untuk dipromosikan ke media sosial, website, dan e-commerce, melakukan perjanjian dengan pemilik toko oleh-oleh dan desa wisata mengenai sistem pembayaran serta jangka waktu pembayaran, melakukan peminjaman modal ke koperasi atau bank, mencari informasi mengenai mekanisme bantuan yang di berikan pemerintah.
Cassava (Manihot utilissima L.) is one of the food crops replacing rice which is quite important in supporting the food security of an area where production is abundant and can be processed into various types of products. Various processed cassava products made trigger the emergence of various types of risks that occur in raw materials, production processes, tools and technology, marketing, and finance. Therefore, this study is aimed at identifying the risks that occur in MSMEs processed by cassava then prioritizing the risks that occur and the impacts caused and formulating mitigation strategies on the prioritized risks. The research method was carried out by convenience sampling and snowball sampling through indepth interviews to the owners of MSMEs processed by cassava. The research location is in the cassava production center in Saptosari District, Ponjong District, and Semanu District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta Special Region. The risk analysis method is carried out using the ISO 31000: 2018 standard and the risk priority is determined from the RPN (Risk Priority Number) value. The results showed that various risks were identified in each owner of msME processed cassava. The identified risks are 24 risks with 10 risks at the avoid risk level, 4 risks at the transfer risk level, 1 risk at the manage risk level, and 9 risks at the appetite risk level. The impact experienced by MSMEs processed by cassava is high production costs and large amounts of losses so that the profits obtained are small. Mitigation is carried out, namely finding and choosing additional raw material suppliers at the lowest prices, providing the equipment and machinery needed, making products with the most attractive appearance possible to be promoted to social media, websites, and e-commerce, making agreements with souvenir shop owners and tourist villages regarding payment systems and payment terms, lending capital to cooperatives or banks, seek information on the mechanisms of assistance provided by the government.
Kata Kunci : manajemen risiko, mitigasi risiko, Risk Priority Number, ubi kayu