Laporkan Masalah

Aplikasi Sistem Informasi Geografi untuk Penilaian Secara Spasial Tingkat Kekritisan Daerah Aliran Sungai Hulu Waduk PB. Soedirman di Provinsi Jawa Tengah

ABDUR RAHMAN KHIDZIR, Chandra Setyawan, S.TP., M.Eng., Ph.D.; Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M. S.

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Informasi tingkat kekritisan Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat diperlukan sebagai dasar untuk pengendalian kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air. Pada penelitian ini dilakukan analisis spasial untuk menilai tingkat kekritisan DAS dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) pada Arc GIS 10.8. DAS Hulu Waduk Panglima Besar (PB.) Soedirman, Provinsi Jawa Tengah yang wilayahnya didominasi oleh lahan pertanian dipilih sebagai lokasi riset. Indikator penilaian yang digunakan yaitu peta curah hujan, jenis tanah, tutupan/penggunaan lahan, kemiringan lahan, kepadatan penduduk, dan kualitas air. Indikator-indikator tersebut disajikan dalam bentuk peta raster dengan resolusi 30 meter. Data dalam bentuk peta raster tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan spatial analyst tool pada Arc GIS 10.8 dengan mengaplikasikan sistem skoring. Kekritisan DAS diklasifikasi menjadi lima tingkatan yaitu sangat baik, baik, sedang, kritis, sangat kritis. Hasil analisis menunjukkan bahwa DAS hulu Waduk PB. Soedirman memiliki tiga kategori tingkat kekritisan yaitu baik (37,89%), sedang (61,74%), dan kritis (0,36 %). Area dengan kondisi sedang tersebar secara merata dan area kritis ditemukan di bagian timur DAS. Informasi sebaran area sedang dan kritis dapat digunakan untuk penentuan prioritas kegiatan konservasi DAS.

Information on the criticality level of watersheds is very necessary as a basis for controlling environmental damage in water catchment areas. The watershed of the Upper Panglima Besar Reservoir (PB.) Sudirman, Central Java Province whose area is dominated by agricultural land was chosen as the research location. The assessment indicators used are maps of rainfall, soil type, land cover/use, land slope, population density, and water quality. These indicators are presented in the form of a raster map with a resolution of 30 meters. The data in the form of a raster map is then analyzed using the spatial analyst tool in Arc GIS 10.8 by applying a scoring system. Watershed criticality is classified into five levels, namely very good, good, moderate, critical, very critical. The results of the analysis show that the upstream watershed of the PB. Soedirman reservoir has three categories of criticality levels, namely good (37.89%), moderate (61.74%), and critical (0.36%). Areas with moderate conditions are evenly distributed and critical areas are found in the eastern part of the watershed. Information on the distribution of moderate and critical areas can be used for prioritizing watershed conservation activities.

Kata Kunci : Daerah Aliran Sungai, kekritisan DAS, Sistem Informasi Geografi