Laporkan Masalah

Upaya Transpuan Dalam Menduduki Posisi Jabatan Publik di Indonesia : Studi Kasus Pengalaman Dua Transpuan Pejabat Publik di Sikka, dan Sumba, Nusa Tenggara Timur

VALLERY KENDIRA A M, Dr. Joash Elisha Stephen Tapiheru, S. I P., M.A

2022 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana upaya transpuan dalam menempati posisi jabatan publik, dengan melihat pengalaman transpuan, strategi transpuan dalam menghadapi diskriminasi, serta melihat kondisi pendukung dan tantangan transpuan menempati posisi jabatan publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang dilakukan dengan 5 transpuan, yaitu narasumber utama Hendrika Mayora yang berhasil menempati posisi jabatan publik sebagai Anggota BPD di Sikka, dan Rully Mallay sebagai anggota DPRD Bone pada tahun 1997. Narasumber pendukung yang penulis wawancarai dalam penelitian ini ialah Ayu Kusuma, Shinta Ratri, dan YS Bukhori yang merupakan transpuan yang pernah berinteraksi dengan Hendrika Mayora dan Rully Mallay. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa stigma dan diskriminasi bukan merupakan sesuatu yang mutlak. Namun, stigma dan diskriminasi dapat dinegosiasikan melalui upaya transpuan dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan kesempatan politik,melalui dua cara, melalui dimensi kultural yaitu penyadaran dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan melalui dimensi struktural, yaitu menempati struktur itu sendiri. Dengan didukung oleh modal sosial seperti support keluarga, potensi pribadi dan jejaring,serta penampilan, rezim politik, dan corak budaya serta agama, dapat dipetakan bagaimana upaya transpuan dalam menempati posisi jabatan publik dan perjuangan politik kelompok transpuan

This study aims to analyze how the struggle of transwomen in occupying public positions, by looking at the experiences of transwomen, and looking at the transwomen's strategies in dealing with discrimination, and also looking at the supporting conditions and challenges of transwomen's struggle in occupying public office positions. This research uses qualitative methods, with the type of case study research. The data was collected through in-depth interviews with 5 transwomen, namely Hendrika Mayora, who succeeded in occupying a public position as a Member of the BPD in Sikka, and Rully Mallay as a member of the Bone DPRD in 1997. The supporting interview participants who were interviewed in this study were Ayu Kusuma. , Shinta Ratri, and YS Bukhori who are transwomen that have interacted with Hendrika Mayora and Rully Mallay. The results of this study indicate that stigma and discrimination are not absolute. However, stigma and discrimination can be negotiated through transwomen's efforts to fight for gender equality and political opportunity, through the cultural dimension (awareness and gaining trust from the community) and through the structural dimension, (occupying the structure itself). Supported by social capital such as family support, personal and network potential, as well as appearance, political regime, and cultural and religious patterns, it can be seen how the struggle of trans women in occupying public positions and political struggles of trans women group

Kata Kunci : Transpuan, Upaya, Jabatan Publik

  1. S1-2022-430824-abstract.pdf  
  2. S1-2022-430824-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-430824-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-430834-title.pdf