Identifikasi Kerusakan dan Tindakan Konservasi Kuratif Koleksi Arsip Fotografi Portrait Cetak Lama di Museum Negeri Sonobudoyo
ISRADINA PARICHA, Dr. Mahirta., M.A.
2022 | Skripsi | S1 ARKEOLOGIKoleksi cetak fotografi adalah salah satu jenis koleksi artefak di Museum Negeri Sonobudoyo. Artefak fotografi mengandung nilai penting berupa nilai arkeologis, sejarah, ilmu pengetahuan, seni dan budaya serta perlu dilakukan perawatan untuk menjaga kelestarian dalam jangka panjang. Koleksi cetak fotografi yang berbahan kertas foto memiliki kerentanan terhadap kerusakan. Kerusakan pada koleksi cetak fotografi dapat diatasi dengan melakukan tindakan konservasi. Penggunaan tindakan konservasi kuratif pada koleksi arsip fotografi ditujukan untuk melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami kerusakan. Dalam melakukan pemilihan tindakan konservasi, perlu diketahui material dari koleksi arsip fotografi dan kerusakan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada koleksi arsip fotografi portrait cetak lama dan untuk mengetahui tindakan konservasi kuratif yang dilakukan berdasarkan kerusakannya. Terdapat proses yang dpat dilakukan dlaam konservasi kuratif koleksi arsip fotografi, yaitu identifikasi, dokumentasi, pembersihan, penambalan dan penyimpanan. Dalam penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa koleksi arsip fotografi mengalami kerusakan berupa berjamur, bernoda, robek, pemudaran dan perubahan warna. Pada proses identifikasi dilakukan inspeksi baik visual atau dengan bantuan mikroskop digital untuk melihat kerusakan yang terjadi, kondisi tersebut dapat dilakukan pendokumentasian sebagai perekaman data. Sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut, artefak fotografi dapat dibersihkan dengan melakukan pembersihan kering menggunakan kuas dan smokes sponge. Untuk artefak fotografi yang mengalami kerobekan dapat dilakukan penambalan dengan menggunakan Japanese Paper dan lem perekat serta membuat tempat penyimpanan untuk membungkus artefak fotografi dengan pembuatan bingkai yang menggunakan jenis penyimpanan berupa mounted T-hinge.
The old photographic print collection is one type of artifact collection at the Sonobudoyo State Museum. Photographic artifacts contain significant archaeological, historical, scientific, artistic, and cultural values that must be preserved in order to ensure long-term viability. Photographic archive collections made of photo paper are prone to damage. Conservation measures can be used to repair damage to photographic archive collections. The use of curative conservation measures in photographic archive collections is intended to repair damaged parts. It is necessary to know the material from the photographic archive collection as well as the damage that has occurred when choosing conservation measures. The purpose of this research is to determine the damage that occurred in a collection of old portrait photography archives and the curative conservation actions that were taken as a result of the damage. Curative conservation of photographic archive collections can involve processes such as identification, documentation, cleaning, patching, and storage. The photographic archive collection was discovered to be damaged due to mold, stains, tears, fading, and discoloration during the research. Inspection is carried out visually or with the aid of a digital microscope during the identification process to see the damage that occurs; this condition can be documented as data recording. Photographic artifacts can be cleaned prior to further action by performing dry cleaning with a brush and a smokes sponge. For ripped photographic artifacts, patching can be done with Japanese paper and adhesive glue, as well as making a storage place to wrap photographic artifacts with the manufacture of a frame that uses a type of storage in the form of a mounted T-hinge.
Kata Kunci : Kata kunci: Koleksi arsip fotografi portrait cetak lama, konservasi kuratif, fotografi