Laporkan Masalah

Pemetaan Habitat Bentik di Area Abrasi Akresi Sekitar Teluk Ratai Lampung Rentang Tahun 2015 - 2018

MEGA RATNA NINGRUM, Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si, M. Sc.

2022 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Pemetaan habitat bentik adalah pemetaan yang dilakukan pada wilayah perairan dangkal yang masih tertembus sinar matahari dimana benthos dapat hidup dan berkembang. Lokasi pemetaan ini fokus pada area yang mengalami proses abrasi dan akresi. Tujuannya agar dapat diketahui habitat bentik pada lokasi yang mengalami abrasi dan akresi terluas, serta luasan habitat bentik yang mendominasi. Tahapan pemetaan yang dilakukan terbagi menjadi dua, yaitu pemetaan garis pantai dan pemetaan habitat bentik. Metode pemetaan garis pantai dilakukan dengan pendekatan yang paling sederhana, yaitu menggunakan digitasi threshold pada band inframerah. Sementara, metode yang digunakan pada pemetaan habitat bentik adalah klasifikasi supervised maximum likelihood terhadap data titik lapangan yang sudah dimiliki. Hasil yang didapat berupa, wilayah abrasi seluas 2,12 hektar pergeseran garis pantai dan 1,09 hektar pada wilayah pergeseran akresi untuk pemetaan habitat bentik. Luas area habitat bentik pada wilayah abrasi sebesar 28,77 hektar dan didominasi oleh lamun seluas 8,35 hektar. Sementara, luas habitat bentik pada wilayah akresi sebesar 16,52 hektar dengan dominasi lamun sebesar 8,86 hektar.

Benthic habitat mapping is a mapping carried out in shallow water areas that are still penetrated by sunlight where benthos can live and thrive. This mapping location focuses on areas undergoing abrasion and accretion processes. The purpose is to find out the benthic habitat in locations that experience the widest abrasion and accretion, as well as the area of benthic habitat that dominates. The mapping stage is divided into two, namely mapping the coastline and mapping benthic habitats. The coastline mapping method is carried out with the simplest approach, which is using threshold digitization in the infrared band. Meanwhile, the method used in mapping benthic habitats is the supervised maximum likelihood classification of the existing field point data. The results obtained are 2.12 hectares of abrasion area for coastline shift and 1.09 hectares of accretion shift area for mapping benthic habitats. The area of benthic habitat in the abrasion area is 28.77 hectares and is dominated by seagrass with an area of 8.35 hectares. Meanwhile, the area of benthic habitat in the accretion area is 16.52 hectares with seagrass dominance of 8.86 hectares.

Kata Kunci : Habitat Bentik, Abrasi Akresi, Supervised Maximum Likelihood

  1. D3-2022-416677-abstract.pdf  
  2. D3-2022-416677-bibliography.pdf  
  3. D3-2022-416677-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2022-416677-title.pdf