Kajian Upaya Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) di Kabupaten Boyolali

ESTI PRATIWI, Mutiara Tirta PLK, MIPH, Ph.D; Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes

2022 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas di Indonesia. Melalui Strategi Nasional Percepatan Penanganan Anak Kerdil (Stunting), Pemerintah Indonesia berkeinginan untuk menyelesaikan kasus stunting secara efektif dan tepat sasaran. Dengan sistem desentralisasi yang dianut di Indonesia sejak 1999, pemerintah kabupaten memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan atas urusan di daerahnya. Kabupaten Boyolali menjadi salah satu kabupaten yang masuk ke dalam daftar perluasan daerah prioritas stunting di tahun 2022. Untuk memastikan efektivitas implementasi upaya percepatan pencegahan stunting di daerah, perlu adanya dukungan dari pemerintah setempat dan komunikasi yang efektif antar tingkatan pemerintahan dan lintas sektor. Tujuan: Mengkaji proses difusi upaya percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Boyolali. Metode: Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus jenis eksploratori-deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawanncara mendalam dengan empat orang narasumber dari empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), analisis dokumen, dan jurnal reflektif peneliti. Data yang didapatkan kemudian dianalisis secara tematik dan dilakukan uji triangulasi untuk memastikan kredibilitas data. Dari analisis tersebut, didapatkan 16 kategori dan 6 tema. Penelitian ini merujuk pada teori difusi inovasi. Hasil: Pemerintah Boyolali memutuskan untuk menjalankan upaya percepatan stunting sebagai bentuk kepatuhan atas mandat dari presiden dan pemerintah pusat. Sistem koordinasi dan komunikasi antar lembaga dilaksanakan berdasarkan dokumen acuan. Sebelum adopsi, sistem koordinasi antar lembaga masih belum efektif. Kesimpulan: Proses difusi upaya percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Boyolali telah mencapai tahap keputusan di mana pemerintah setempat memutuskan untuk mengadopsi kebijakan percepatan pencegahan stunting sesuai arahan dari pemerintah pusat.

Background: Stunting is one of the priority health problems in Indonesia. Through "Strategi Nasional Percepatan Penanganan Anak Kerdil (Stunting)", the Indonesian government aimed to tackle stunting effectively. With the decentralization system applied since 1999, district governments have the authority to decide on their affairs. Boyolali is one of the districts included in the list of stunting priority area expansions in 2022. It is necessary to have support from the district government and effective communication between levels of government and across sectors to ensure the effectiveness of the policy implementation. Objective: To evaluate the diffusion process of the stunting policy implementation in the Boyolali Regency. Methods: Qualitative research with exploratory-descriptive case study method. Data collection was carried out by in-depth interviews with four informants from four different city agencies, documents, and reflective journal analysis. The data obtained were then analyzed thematically, and triangulation tests were done to ensure the data was valid. From this analysis, 16 categories and six themes were acquired. This research is based on the diffusion of innovation theory. Result: Boyolali government decided to adopt the policy to comply with the national government. The cross-sectoral coordination and communication system is implemented based on the reference documents. Prior to its adoption, the cross-sectoral coordination system is considered ineffective. Conclusion: The diffusion process of the stunting prevention policy in Boyolali has reached the "Decision" stage, where the district government decided to adopt the policy corresponding to the suggestion of the national government.

Kata Kunci : stunting, difusi inovasi, implementasi kebijakan, lokus