Laporkan Masalah

Peran Perbandingan Sosial dalam platform Instagram dan Twitter terhadap Subjective Well-Being pada Mahasiswa

DEWI ZAHRY SALSABILA, Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A

2022 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Social comparison is a common social behavior that people do to get information as a guide for social interaction. Social media, including Instagram and Twitter which has become a basic need of society in the 21st century, provide unlimited access to perform social comparison. Comparing oneself with others can certainly play a role in mental health level, one of which is subjective well-being. This study conducted with aim of knowing the role of social comparisons on social media (Instagram and Twitter) on subjective well-being. Participant involved in this study were 153 undergraduate college student in Yogyakarta who actively use Instagram and/or Twitter. Quantitative method was used in this study by distributing online questionnaires. Instruments used in this study were Iowa-Netherlands Comparison Orientation Measure (INCOM), Positive and Negative Affect Schedule (PANAS), and Satisfaction With Life Scale (SWLS). Hypothesis testing is carried out using simple correlation matrix techniques. The result showed that there is no significant role between social comparison and subjective well-being (r= -0.104, p-value= 0.199).

Perbandingan sosial merupakan salah satu perilaku sosial yang umum dilakukan masyarakat untuk mendapatkan informasi sebagai pedoman seseorang dalam interaksi sosial. Media sosial, salah satunya Instagram dan Twitter, yang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat abad ke-21, memberikan akses tak terbatas untuk melakukan perbandingan sosial. Perilaku membandingkan diri sendiri dengan orang lain tentu dapat berperan dalam tingkat kesehatan mental masyarakat, salah satunya subjective well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perbandingan sosial yang dilakukan di media sosial (Instagram dan Twitter) terhadap subjective well-being. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 153 mahasiswa aktif S1 di universitas yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan pengguna sosial Instagram dan/ Twitter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Terdapat tiga skala yang digunakan yaitu Iowa-Netherlands Comparison Orientation Measure (INCOM), Positive and Negative Affect Schedule (PANAS), dan Satisfaction With Life Scale (SWLS). Analisis data dilakukan menggunakan teknik matriks korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan r= -0.104 dan p-value= 0,199 yang berarti bahwa tidak ada peran yang signifikan antara perbandingan sosial dan subjective well-being.

Kata Kunci : perbandingan sosial, subjective well-being, Instagram, Twitter

  1. S1-2022-427946-abstract.pdf  
  2. S1-2022-427946-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-427946-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-427946-title.pdf