Laporkan Masalah

Peran BUMDes Giritama dalam Proses Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul

JUNDY ARDY, Dr. Krisdyatmiko, S.Sos., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

BUMDes Giritama berdiri dengan tujuan untuk dapat memanfaatkan adanya potensi yang ada di Desa Dlingo yaitu adanya UMKM berskala rumahan. Adanya BUMDes diharapkan dapat menjadikan UMKM ini dapat lebih maju dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan UMKM yang dilakukan BUMDes Giritama. Penelitian ini menggunakan konsep Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), konsep Badan Usaha Milik Desa, dan konsep pemberdayaan sebagai acuan untuk merumuskan interview guide dan digunakan dalam menganalalisis data yang telah didapatkan. Konsep pemberdayaan digunakan sebagai konsep utama dalam penellitian ini dan konsep UMKM dan BUMDes sebagai penunjang karena peneliti ingin melihat sejauh mana proses pemberdayaan yang dilakukan oleh BUMDes Giritama terhadap usaha kecil masyarakat Desa Dlingo Penelitian ini berlokasi di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah BUMDes Giritama dan Dlingomart yang terdiri dari pelaku UMKM, Pengurus BUMDes, pegawai Dlingomart, perangkat desa, Dinas KUKMP Bantul dan Dinas PPKBPMD Bantul. Teknik pengambilan data dilakukan melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan tahapan berupa, mereduksi data, mengorganisasi data, kemudian dilakukan pengkajian dan intepretasi data. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi yaitu dengan membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan yang dilakukan BUMDes Giritama untuk memberdayakan masyarakat khususnya UMKM yang ada di Desa Dlingo ini proses pemberdayaan yang dilakukan BUMDes Giritama bisa dikatakan belum sepenuhnya berhasil. Hal ini dapat dilihat dari tiga tahapan dalam proses pemberdayaan yang ada, tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan peningkatan kemampuan. Pada tahap penyadaran masyarakat memiliki keinginan dan kesadaran untuk bisa memperbaiki kondisinya. Kemudian pada tahap transformasi kemampuan telah dilakukan melalui pelatihan-pelatihan terkait pengembangan UMKM akan tetapi belum semuanya dapat kemampuan yang sama. Pada tahap peningkatan kemampuan ini banyak aspek-aspek penunjang yang belum bisa dilaksanakan yang membuat terhambatnya proses pemberdayaan da yang ada hanya pada pelatihan-pelatihan saja. Pemberdayaan memang bukan suatu proses yang mudah, diperlukan proses dan juga dibutuhkan strategi yang tepat agar tujuan pemberdayaan itu bisa tercapai. Terlepas dengan berbagai kekurangan yang dimiliki keberadaan sebuah BUMDes tetap akan dirasakan manfaatnya untuk kepentingan masyarakat. Masih dibutuhkan sebuah proses untuk belajar lagi dari waktu-kewaktu untuk dapat sepenuhnya menuju pada keberdayaan masyarakat.

Giritama Village Owned Enterprises here referred to as BUMDes Giritama was established to be able to take advantage of the potential that exists in Dlingo Village, namely the existence of home-scale SMEs. The existence of BUMDes is expected to make MSMEs more advanced and developing. This study aims to find out how the process of empowering MSMEs is carried out by BUMDes Giritama. This study uses the concept of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs), the concept of Village Owned Enterprises, and the concept of empowerment as a reference for formulating an interview guide and used in analyzing the data that has been obtained. The concept of empowerment is used as the main concept in this research and the concept of MSME and Village Own Enterprises as support because researchers want to see how far the empowerment process carried out by BUMDes Giritama towards small businesses in the Dlingo Village. This research is located in Dlingo Village, Dlingo District, Bantul Regency. In this study, the method used is a qualitative research method with descriptive analysis. The unit of analysis in this study is BUMDes Giritama and Dlingomart which consists of MSME actors, BUMDes management, Dlingomart employees, village staff, Bantul KUKMP Office, and Bantul PPKBPMD Office. Data collection techniques were carried out through the process of observation, interviews, and documentation. In analyzing the data, the researcher used the stages in the form of reducing the data, organizing the data, then conducting the assessment and interpretation of the data. Test the validity of the data using triangulation, namely by comparing the situation and perspective of a person with various opinions and views of others. The results of this study indicate that the empowerment process carried out by the BUMDes Giritama to empower the community, especially the MSMEs in Dlingo Village, the empowerment process carried out by the BUMDes Giritama can be said to have not been fully successful. This can be seen from the three stages in the existing empowerment process, the awareness stage, the capacity transformation stage, and capacity building. At the awareness stage, the community has the desire and awareness to be able to improve their condition. Then at the transformation stage, the ability has been carried out through training related to the development of MSMEs, but not all of them have the same abilities. At this capacity-building stage, many supporting aspects have not been implemented, which hampers the empowerment process and only training is available. Empowerment is not an easy process, it requires a process and also requires the right strategy so that the goals of empowerment can be achieved. Despite the various shortcomings that the existence of a BUMDes has, its benefits will still be felt for the benefit of the community. It still takes a process to learn again from time to time to be able to fully lead to community empowerment.

Kata Kunci : BUMDes, Pemberdayaan Masyarakat, UMKM

  1. S1-2022-399370-abstract.pdf  
  2. S1-2022-399370-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-399370-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-399370-title.pdf