Laporkan Masalah

Identifikasi Kasus Pencemaran Nama Baik: Kajian Linguistik Forensik

HARYANTO, Dr. Sailal Arimi, M.Hum.

2022 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Pencemaran nama baik merupakan salah satu tindak kejahatan berbahasa yang terjadi di media sosial yang melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk, (2) makna, (3) maksud, dan (4) fungsi tuturan kasus pencemaran nama baik dalam hasil putusan persidangan Mahkamah Agung yang sudah inkrah. Penelitian ini merupakan studi linguistik forensik dengan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah hasil putusan persidangan kasus pencemaran nama baik Mahkamah Agung yang sudah inkrah dari 2016 hingga 2021. Data dikumpulkan melalui teknik simak. Data dianalisis menggunakan metode distribusional atau metode agih, padan intralingual, dan metode padan ekstralingual. Penyajian data dilakukan dengan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tuturan dalam kasus pencemaran nama baik berbentuk kalimat sederhana, kalimat kompleks, dan wacana; (2) terdapat empat makna dalam tuturan kasus pencemaran nama baik, yakni makna konseptual, konotatif, tematik, dan afektif; (3) maksud tuturan dalam kasus pencemaran nama baik dikelompokkan menjadi dua, yakni memfitnah dan menghina; dan (4) ada dua fungsi tuturan dalam kasus pencemaran nama baik, yakni fungsi verdiktif dengan tujuan untuk menilai atau menghakimi dan fungsi direktif dengan tujuan untuk memerintah atau melarang.

Defamation is one of the language crimes that occur on social media in violation of Law Number 19 of 2016 Amendment to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions (UU ITE). This study aims to describe (1) the form, (2) the meaning, (3) the intent, and (4) the function of the speech of defamation cases in the results of the Supreme Court trial decisions that have been committed. This research was a forensic linguistics study with a qualitative descriptive method. The source of the data was the results of the trial decisions of the Supreme Court defamation cases from 2016 to 2021. The data were collected through observation. The data were analyzed by using distributional method, intralingual equivalent, and extralingual equivalent method. The data was presented with informal method. The result of this study has revealed that (1) the form of defamation utterance includes simple sentence, complex sentence, and discourse; (2) there are four meanings in the utterances of defamation cases, namely conceptual, connotative, thematic, and affective meaning; (3) the purpose of utterances in defamation cases is divided into two, namely slandering and insulting; and (4) there are two utterance functions in defamation cases, namely verdictive function with the aim of judging and directive function with the aim of commanding or prohibiting.

Kata Kunci : pencemaran nama baik, linguistik forensik, UU ITE

  1. S2-2022-467074-abstract.pdf  
  2. S2-2022-467074-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467074-tableofcontents.pdf  
  4. S2-2022-467074-title.pdf