Laporkan Masalah

EKSISTENSI DAN PEMAKNAAN PUNGUAN MARGA PADA NAPOSO SIRAJA OLOAN YOGYAKARTA

LEONARDO MANULLANG, Prof.-Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si.

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Suku Batak Toba merupakah salah satu suku di Indonesia yang memiliki tradisi merantau. Tujuan suku Batak Toba merantau adalah untuk memperbaiki perekonomian keluarga dan melanjutkan pendidikan. Salah satu daerah yang menjadi tujuan mereka untuk melanjutkan pendidikan adalah Yogyakarta. Oleh karena itu, tidak jarang ditemui suku Batak Toba di Yogyakarta, salah satu kunci untuk mengetahui keberadaan suku Batak Toba adalah gereja. Suku ini dikenal dengan gereja kesukuannya yaitu HKBP. Selain itu mereka juga dapat ditemui di berbagai kampus yang membentuk perkumpulan mahasiswa Batak serta perkumpulan marga yang terdapat di Yogyakarta. Berbagai bentuk perkumpulan yang ada merupakan perwujudan dari karakteristik masyarakat Batak Toba yang hidup komunal. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui mengapa perkumpulan marga masih eksis terutama di kalangan pemuda Batak Toba, mengapa pemuda Batak Toba tertarik bergabung dengan perkumpulan tersebut, serta bagaimana mereka memaknai perkumpulan dan budaya-budaya batak yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap informan dan studi literatur. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang yang tergabung Punguan Naposo Siraja Oloan. Informan yang dipilih merupakan mereka yang aktif menjadi anggota Naposo Siraja Oloan dan minimal telah mengikuti kegiatan selama empat tahun terakhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Batak Toba khususnya mahasiswa masih memiliki ketertarikan dengan budaya Batak Toba dan memiliki keinginan untuk melestarikan nilai-nilai dan budaya Batak Toba dengan cara ikut bergabung dengan punguan. Beberapa dari mereka memiliki alasan bergabung karena memiliki kerinduan akan kampung halaman dan sebagian lagi tertarik untuk mempelajari budaya Batak. Perkumpulan ini dimaknai sebagai keluarga yang berada di perantauan yang dengan keberadaannya membuat seseorang lebih merasa aman dan nyaman tinggal di Yogyakarta. Selain itu, punguan juga dimaknai sebagai ruang untuk mempelajari nilai-nilai sosial budaya suku Batak.

The Toba Batak tribe is one of the tribes in Indonesia that has a tradition of wandering. The goal of the Toba Batak tribe to migrate is to improve the family's economy and continue education. One of their destinations to continue their education is Yogyakarta. Therefore, it is not uncommon to find the Toba Batak tribe in Yogyakarta, one of the keys to knowing the existence of the Toba Batak tribe is the church. This tribe is known as its tribal church, the HKBP. In addition, they can also be found on various campuses that form Batak student associations and clan associations in Yogyakarta. The various forms of associations that exist are a manifestation of the characteristics of the Toba Batak people who live communally. This study seeks to find out why clan associations still exist, especially among Toba Batak youth, why Toba Batak youth are interested in joining the association, and how they interpret the association and the Batak cultures contained in it. This research uses qualitative research methods in the form of descriptive research. The data collection method used is by using in-depth interviews with informants and literature studies. The sampling technique used is purposive sampling. Informants in this study amounted to 9 people who are members of Punguan Naposo Siraja Oloan. The selected informants are those who are active members of Naposo Siraja Oloan and have at least participated in activities for the last four years. The results of this study indicate that the Toba Batak community, especially students, still have an interest in Toba Batak culture and have a desire to preserve Toba Batak values and culture by joining the punguan. Some of them have reasons to join because they have a longing for their hometown and some are interested in learning about Batak culture. This association is interpreted as a family living overseas whose existence makes a person feel more secure and comfortable living in Yogyakarta. In addition, punguan is also interpreted as a space to learn the socio-cultural values of the Batak tribe.

Kata Kunci : Pemuda Batak Toba, suku Batak Toba, perkumpulan marga, budaya Batak Toba

  1. S1-2022-413197-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413197-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413197-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413197-title.pdf