COVID-19 SELF ISOLATION CENTER DI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TERAPEUTIK
NABILA KHAIRINISA, Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch
2021 | Skripsi | S1 ARSITEKTURCovid-19 telah menjadi pandemi global. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak dari adanya pandemi tersebut. Jakarta sebagai ibukota negara mengalami lonjakan kasus Covid-19 terbesar di Indonesia. Keterisian tempat tidur pada Rumah Sakit Rujukan Covid-19 yang melampaui batas aman yang ditetapkan WHO mengakibatkan banyaknya pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di luar fasilitas kesehatan. Hal tersebut berdampak pada tingginya angka kematian di Jakarta karena komorbid yang diderita pasien serta keterlambatan penanganan oleh petugas kesehatan karena kurangnya pemantauan. Oleh karena itu, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk membuat rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan sebagai pusat isolasi bagi pasien Covid-19 untuk mengurangi beban Rumah Sakit Rujukan Covid-19. Tekanan psikis menjadi salah satu faktor yang membuat proses penyembuhan pasien menjadi lambat ketika menjalani masa isolasi di fasilitas kesehatan. Arsitektur terapeutik yang diterapkan dalam perancangan pusat isolasi mandiri adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk menstimulus psikologi pasien dengan menciptakan lingkungan yang suportif untuk mempercepat masa penyembuhan. Dengan demikian, perancangan pusat isolasi mandiri tidak hanya mengakomodasi pelayanan kesehatan yang hanya mementingkan segi teknis saja, tetapi juga dari kondisi psikis pasiennya.
Covid-19 has become a global pandemic. Indonesia is one of the countries affected by the pandemic. Jakarta as the nation's capital experienced the largest spike in Covid-19 cases in Indonesia. The occupancy of beds at the Covid-19 Referral Hospital that exceeds the safe limits set by the WHO has resulted in many Covid-19 patients who are self-isolating outside health facilities. This has an impact on the high mortality rate in Jakarta due to comorbidities suffered by patients and delays in handling by health workers due to lack of monitoring. Therefore, the government has the responsibility to make emergency hospitals or field hospitals as isolation centers for Covid-19 patients to reduce the burden of Covid-19 Referral Hospitals. Psychological pressure is one of the factors that makes the patient's healing process slow when undergoing a period of isolation in health facilities. Therapeutic architecture applied in the design of the self-isolation center is a concept that aims to stimulate the patient's psychology by creating a supportive environment to accelerate the healing period. Thus, the design of a self isolation center not only accommodates health services that are only concerned with technical aspects, but also from the psychological condition of the patient.
Kata Kunci : Covid-19, Isolasi Mandiri, Rumah Sakit Darurat, Arsitektur Terapeutik